Ass. Wr. Wbr.
Pa Ustadz, perkenalkan saya seorang suami sudah 7 tahun  menikah, dan dikarunia seorang putra (6 tahun). Akhir-akhir ini isteri  sering tidak ada di rumah, anak dititipkan di mertua saya. Atas  pertolongan Allah SWT, Awal Januari 2008 saya mendapatkan bukti bahwa  isteri saya "Main Hati" dengan seorang pria, itu saya temukan melalui  sms dan register telp masuk-maupun keluar, alangkah terkejutnya bahwa  isteri saya mengakui perselingkuhan itu, setelah saya desak ternyata  isteriku berselingkuh hanya sebatas salam-sapa dan telp saja, nampaknya  hati saya saat itu percaya dan mau memaafkan segala perbuatannya.
Namun  setelah 1 tahun berjalan ini, atas pertolongan Allah SWT pula saya  mendapatkan bukti lagi bahwa isteri ku benar-benar selingkuh dengan  seorang pria (menyambung) kembali, setelah saya selidiki ternyata pria  itu seorang nasrani (non-muslim), itu juga atas kejujuran isteri saya,  alangkah sakit hati saya, menyakitkan, selama 1 tahun ini isteriku telah  menjalin kembali hubungannya dengan pria itu, maaf telah melakukan  hub-sebadan (sepeti di hotel, tempat karaoke, tempar parkir, dsb),  hingga saat ini saya terpuruk, galau, marah, bengong,  hancur...................... namun saya ikhlas dan memberi maaf kepada  isteri saya krn memang saya sangat mencintainya, dan isteri saya  berjanji bertobat tdak akan melakukannya lagi. Akan tetapi perasaan  hatik kecil saya tidak bisa melupakan, terbayang-bayang selalu bahwa  isteri saya disetubuhi oleh orang itu, tersiksa sekali, sakit, hati ini,  (sampai saya 2 minggu tdk bisa makan teratur), menyendiri,  melamun....... namun saya harus tetap hidup demi keluarga yang saya  cintai ini.
Pertanyaan:
1. Bagaimana saya menyikapi perselingkuhan  yang terjadi pada diri saya?
2. Bagaimana caranya seorang isteri  bertobat.
3. Bagaimana doa saya kepada Allah SWT untuk mempertanggung  jawabkan keluarga yang saya bina ini, "Munajat do'a kepada Allah SWT  agar diberikan ketegaran, kekuatan, kesabaran"
Syukron - Wass Wb Wbr.
Hamba  Allah Datuk Bhakti
Assalamu’alaikum
Assalamu’alaikum
Mas Bhakti...semoga Anda selalu istiqomah dalam memegang  prinsip-prinsip Islam.
Sebelumnya, kami turut prihatin atas musibah  yang menimpa Mas.
Sebenarnya, jika perselingkuhan istri sudah  sampai pada perzinahan, maka memang pilihan yang paling tepat adalah  menceraikannya. Dan kita harus berbesar hati memutuskan sikap seperti  itu.
Alasannya ada tiga:
1. dalam ketentuan agama Islam bahwa  seorang pezina hanya layak berpasangan dengan seorang pezina pula
2.  seorang yang telah menikah kemudian berzina, maka hukuman dalam Islamnya  adalah dirajam (dibunuh dengan cara ditanam seluruh tubuhnya kecuali  kepalanya saja yang terlihat, dan lalu orang-orang melempari kepalanya  itu dengan batu hingga mati). Namun yang melakukannya haruslah negara  dan didahului dengan proses persidangan di pengadilan Islam, bukan kita  anggota masyarkat atau keluarganya yang mengeksekusi atau menjatuhkan  sanksi. Jadi mestinya Istri Mas itu sekarang ini—mohon maaf—TELAH TIADA  menurut ketentuan ajaran Islam. Lalu bagaimana mungkin mas beristrikan  orang yang telah tiada. Sekali lagi mohon maaf agak sedikit tegas  berbicaranya. Karena memang yang dilakukan oleh istri Anda ini adalah  dosa yang teramat besar di sisi Allah. Maka sikap terhadap perbuatan  seperti itupun memang harus tegas pula. Bahkan jika Mas baca al quran  surat an nur (surat ke 24) ayat-ayat pertama, maka disitu disebutkan  bahwa TIDAK BOLEH ADA BELAS KASIHAN dalam menjatuhkan sanksi bagi pelaku  zina seperti itu. Akan tetapi, jika memang sanksi rajam itu dijatuhkan  oleh Negara Islam maka dosa-dosa sang pezina akan terhapuskan.
3. Mas  akan terbayang-bayang terus perselingkuhan istri. Dan secara psikologis  itu akan mengganggu hubungan intim Anda karena hal itu akan menjadi  trauma yang berkepanjangan.
Bahwa Anda masih cinta, itu adalah  soal perasaan. Dan itu memang lumrah. Karena, tentu sulit menghilangan  perasaan cinta pada orang telah sekian lama hidup bersama kita. Apalagi  sudah membuahkan keturunan.
Tapi bukankah ketika kita mengambil  tindakan atau berbuat apa saja itu tidak hanya didasari oleh perasaan,  melinkan juga harus melibtakan proses berfikir (akal) bahkan harus  dengan akal sehat. Seperti contoh kasus, ada orang MERASA IA INGIN  MEMBERLI HP BAGUS DENGAN HARGA DIATAS 5 JUTA. Tapi akal sehatnya  mengatakan bahwa TIDAK MUNGKIN MEMBELINYA KARENA GAJI SAJA SEBULAN HANYA  1 JUTA, BELUM LAGI KEBUTUHAN HIDUP SELAMA SEBULAN RATA-RATA 1-2 JUTA.
Jadi  jika Anda lebih mengedapankan rasionalitas, niscaya Anda akan memilih  jalan ini, yakni menceraikannya.
Adapun jika Mas memlilih sikap  untuk memepertahankan rumah tangga, maka itu juga merupakn pilihan yang  dapat diambil. Meskipun untuk itu, Mas harus kerja keras.
Baiklah,  jika Mas betul-betul siap dengan pilihan untuk meneruskan pernikahan  dengannya. Maka Mas harus lakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Mas  harus segera gabungkan diri dengan komunitas-komunitas pergerakan  Islam. Karena komunitas itu yang akan menjadi wadah bagi kita untuk  mengembangkan kemampuan diri. Banyak teori menjelaskan bahwa rumah  tangga sakinah lebih banyak bergantung pada kesalehan suami. Dan dalam  Islam, kesalehan itu tiada lain adalah bahwa kita menjalankan seluruh  ajaran Islam dan ikut memajukan syiar dan da;wah agama Islam. Dan itu,  hanya bisa didapatkan pada pergerakan (harokah Islam). Banyak harokah  yang bisa Mas ikuti, misalnya HTI, dlsb. Semoga dengan Mas mengikuti  kegiatan-kegiatan di komunitas itu, Mas akan memiliki teman-teman yang  mampu memotivasi untuk terus beramal sesuai tuntunan syariah yang lurus.
2.  Ajak juga istri Anda untuk mengikuti kegiatan pengajian dan syiar  bersama Anda. Karena ini akan membangun daya tahan tubuh dari godaan.  Ulama katakan bahwa JIKA ANDA TIDAK SIBUK DENGAN KETAATAN MAKA ANDA AKAN  DISIBUKKAN DENGAN MAKSIYAT. Dan tidak ada jalan lain untuk menyibukkan  diri dengan ketaatan kecuali dengan mengisi hari-hari dengan kegiatan  keagamaan, syiar dan da’wah. Dan keberadaan kita bersama komunitas  pergerakan Islam akan sangat membantu. Begitu juga dengan istri.
3.  Bicara baik-baik dengan istri bahwa Anda memaafkan segala kesalahan dia  selama ia bertekan untuk membenahi diri. Dan bahwa Anda akan bersedia  membantunya menuju perbaikan diri.
4. Minta istri Anda untuk  menuliskan penyesalannya di atas kerta atau dalam sebuah buku. Tulisan  itu berisi permohonan ampun pada Allah dan permintaan maaf pada suami  dan anak-anak. Tapi tulisan itu tidak perlu mengisahkan tentang  perselingkuhannya. Cukup disebutkan bahwa ia telah melakaukan dosa  besar. Tapi Anda berjanji bahwa tulisan itu hanya Istri yang pegang.  Andapun tidak perlu membacanya, kecuali jika istri mengizinkan.
5.  Tidak perlu mengungkit-ungkit lagi perbuatan itu, terutama ketika Anda  sedang marah-marah. Karena itu akan mengingatkannya kembali akan  perbuatannya dan bukan tidak mungkin ia akan mengulanginya lagi. Na’uzu  billah min zalik.
6. Belikan istri Anda HP yang baru berikut nomor  yang baru. Dan minta ia agar sungguh-sungguh untuk tidak memberikan  nomor HPnya pada teman-temannya atau keluarganya. Jika teman-teman atau  keluarganya meminta nomornya, maka harus diberikan nomor HP Anda saja.  Istri hanya boleh memberikan nomor Hpnya pada teman pengajian tempat  komunitas harokah itu ia bergabung. Sebenarnya lebih baik, jika istri  Anda tidak lagi memiliki HP sama sekali
7. Minta kepada istri agar  tidak lagi memutar acara di TV atau radio kecuali acara-acara yang  berupa BERITA dan KEAGAMAAN. Baik ketika Anda dirumah atau ketika Anda  diluar rumah. Jadi tidak lagi boleh menonton infotaintment, sinetron,  film, drama, dlsb. Lebih bagus jika tidak punya TV atau radio. Tapi  tentu sulit rasanya jika tidak memiliki TV dan radio. Tapi ada seorang  Ustaz. Fauzil Azhim namanya. Beliau adalah salah satu tokoh nasional.  Dirumah beliau tidak ada TV, tapi beliau dan istri beserta anak-anaknya  tidak ketinggalan informasi.
8. Minta istri untuk tidak membaca  majalah, atau koran atau tabloid yang tidak ada hubungannya dengan  agama.
9. Anda harus sering mengajak istri ke masjid, toko buku  Islami, dan tempat bermanfaat lainnya. Agar ia selalu berada dalam  suasan keagamaan. Paling sedikit seminggu sekali Anda ajak istri jalan  ke tempat-tempat yang bernafaskan Islam tadi
10. Usahakan seminggu  sekali ada pengajian di rumah Anda yang pesertanya hanya Ibu-ibu. Tapi  bukan majelis ta’lim sebagaimana yang selama ini banyak berkembang yang  hanya diisi dengan arisan, ibu-ibu yang hadir bersolek mencolok,  kemudian pengajian diisi oleh Ustadz yang lebih banyak melawaknya. Tapi  yang kami maksud adalah pengajian yang diisi juga oleh akhowat aktivis  harokah tadi, dan psertanya adalah ibu-ibu tetangga sekitar rumah.
11.  Anda usahakan mengadakan pengajian di rumah Anda untuk anak-anak  tetangga sekitar rumah Anda. Minta istri Anda juga untuk membantu  mengisi pengajian itu, mulai dari pelajaran membaca al quran,  kisah-kisah sahabat Nabi, dll. Intinya, rumah Anda harus dijadikan pusat  kegiatan keagamaan untuk masyarakat sekitar. Tapi perlu diingat agar  dalam setiap kegiatan harus dibedakan antara waktu pengajian untuk laki  dan perempuan.
12. Usahakan dalam setiap minggu ada buku baru tentang  agama yang Anda beli. Dan lebih bagus jika istri Anda yang memilihkan  buku apa yang hendak dibeli. Buku-bukunya haruslah yang dapat menggugah  semangat beragama. Diantara buku yang penting untuk dibeli adalah buku  yang mengisahkan tentang istri-istri Nabi, juga buku tentang keluarga  skinah, buku tentang mendidik anak, dll.
13. Ajak istri Anda untuk  silaturahmi ke rumah para aktivis harokah. Minimal dalam seminggu ada  satu rumah yang dikunjungi. Jika tidak sempat minimal sebulan dua kali.  Dan sebelum berkunjung itu, minta istri Anda untuk membuatkan makanan  rigan (kue) atau lauk-pauk seadanya untuk dihadiahkan apda sahabatyang  dikunjungi itu
14. Anda ajak istri dan anak Anda untuk terbiasa  berinfaq. Makanya, usahakan setiap bepergian bersama keluarga, Anda  harus membawa uang pecahan. Dan setiap menemukan kotak infaq, atau  peminta-minta maka jangan sungkan-sungkan untuk memberi. Kebiasaan  berinfaq ini akan menumbuhkan ketajaman mati dan sekaligus kepekaan  sosial.
15. Minta istri Anda untuk menyusun target ibadah harian,  misal: baca al quran minimal satu halaman setiap hari. Sholat dhuha  minimal dua rakaat, sholat tahajjud paling tidak seminggu 2 atau 3 kali;  puasa sunnah senin-kemis, dlsb
16. Anda barus berlanganan koran,  tabloid, atau majalah yang Islami.
17. Anda uapayakan sholat lima  waktu di masjid
18. Jangan lupa berdoa agar Allah mengampuni dosa  istri.
19. Jauhkan dari rumah kita berbagai asesoris, poster, gambar  dll yang bertentangan dengan agama. Seperti kalender bergambar wanita,  dll
20. Kalau perlu Anda pindah rumah untuk menciptakan suasana baru.  Atau paling tidak, lakukan penataan ulang di rumah Anda. Ini juga bagus  untuk mendinamisasi kehidupan berumah tangga. Jadi anda perlu sering  melakukan variasi dalam menata ruang tamu, ruang tidur, dlsb. Tidak  mesti membeli barang baru, tapi perawatan dan penataan ulangnya itu yang  lebih penting
21. Yang paling penting dari ini semua adalah bahwa  Anda jangan pernah menyakiti hati istri Anda. Buat ia merasa bahagia  bersama Anda. Maka untuk itu, Anda perlu melakukan hal-hal berikut:
a.  Jangan pernah marahi istri Anda jika ia punya kesalahan, misal karena  memecahkan gelas, karena rumah berantakan, karena Anda terlambat  disediakan masakan. Dlsb. Setiap kali Anda melihat ada ketidakberesan  dalam rumah seperti ruang tamu kotor, piring belum dicuci, anak belum  dimandikan, dlsb maka Andalah langsung yang mengambilalih tugas itu.  Jika istri meminta maaf karena melakukan kesalahan itu, maka segeralah  memberi maaf. Katakan “gapapa, nanti saya yang beresi”
b.  Sering-sering beri hadiah istri Anda. Jangan lewatkan satu minggu tanpa  ada hadiah untuknya. Jangan pikirkan besar kecil atau mahal murahnya  hdiah, tapi pikirkan nilai cinta yang ditumbuhkan dari pemberian itu.
c.  Jika Anda pulang dari kerja, maka langsung segera mandi dan gunakan  parfum (ingat jangan yang beralkohol)
d. Sesekali Anda perlu masak  untuk istri
e. Kalau Anda lagi diluar rumah, Anda haru mengirim SMS  pada istri, minimal bertanya keadaan kesehatnnya, tanya kabar anak-anak,  tanya apakah anak-anak sudah sholat. Atau kirimkan kata-kata mutiara  baik dari hadits, ayat quran atau pesan para ulama.
f. Setiap bangun  tidur, kecuplah pipi atau kening istri Anda
g. Buatlah kata-kata  cinta padanya lalu tempel di dinding kamar. Misalkan “Rumahku adalah  Syurgaku”. Atau “Semoga Allah membuat kita selalu bersama hingga akhirat  kelak di syurga Allah”. Dlsb
h. Perlu juga Anda memperhatikan soal  bagaimana memberikan rasa puas pada istri ketika melakukan hubungan  intim. Terutama dalam hal variasi posisi. Maaf, ini terpaksa kami  singgung. Meskipun sebenarnya kami enggan untuk membicarakannya karena  ini soal privat. Tapi sering kali hal ini cukup membantu. Tapi untuk  itu, tidak dengan cara menonton film dengan adegan mesum. Cukup Anda  mencoba melakukan hal baru dalam setiap kali melakukan hubungan, baik  dari sisi tempat, suasana, keadaan, maupun posisi. Misalkan, sekali lagi  mohon maaf, Anda bisa menginap bersama di sebuah penginapan. Tapi  usahakan cari tempat penginapan Islami. Banyak koq. Atau apa sajalah  yang menunjukkan adanya variasi. Dan yang terpenting, Anda harus  memberikan kesempatan kepada istri untuk mencapai ‘puncak’ terlebih  dahulu baru kemudian Anda menyusulnya. Bahkan kalau perlu berilah  ksempatan pada istri untuk merasakan puncak itu beberapa kali. Dan  barangkali pencapaian puncak istri itu dapat dicapai sebelum ada  penetrasi dari Anda. Sekali mohon maaf, astagfirullahal ‘azim.
Anda  harus yakinkan istri bahwa untuk menjalankan ini semua memang berat.  Tapi begitulah jalan menuju syurga memang sangat berat. Sementara jalan  menuju neraka dipenuhi dengan berbagai kesenangan.
Dan Andapun harus  memenuhi hal-hal di atas meskipun terasa berat.
Semua upaya diatas  intinya hanya satu, yakni ingin menghadirkan suasana agama pada  keseharian kita.
Mungkin Mas perlu merenungkan sekaligus  mengevaluasi diri, bahwa boleh jadi apa yang terjadi ini disebabkan kita  sebagai suami selama ini telah keliru menakhodai rumah tangga. Kita  lebih sering mengukur kebahagiaan dari materi. Kita lebih sering  menghadirkan suasana tidak islami di rumah kita. Yah, dengan sering  menonton sinetron, dlsb, misalkan, itu cukup mempengaruhi dan mendorong  untuk berbuat maksiyat.
Insyaallah jika beberapa langkah di atas tadi  kita tempuh, itu cukup membantu peningkatan smangat hidup dan hidup  islami.
Tapi sebenarnya, tetaplah pilihan untuk menceraikannya itu  masih lebih tepat kalau menurut hemat kami. Tapi mungkin Anda takut ia  semakin rusak moral jika bercerai dari Anda. Tapi itulah resiko yang ia  pribadi harus tanggung. Seperti Nabi Nuh, istri dan anaknya harus  menaggung sendiri resiko akibat tidak mau mengikuti ajakan da’wah Nabi  Nuh as.
Mudah-mudahan jika Anda menceraikannya, itu justru akan  membuatnya merasa bersalah dan bertaubat. Jika ia telah taubat, barulah  Mas dapat menikahinya lagi.
Tapi pilihan ada di tangan Mas Bhakti.  Silahkan renungkan dan fikirkan yang matang.
Jika betul-betul  bingung, Anda juga dapat sholat istikharah untuk meminta petunjuk dari  Allah, mudah-mudahan Anda diberi kemudahan untuk menentukan dan diberi  kekuatan untuk menjalankan pilihan yang ditentukan itu. insyaallah
Walau  a’lam (hanya Allah yang Maha Mengetahui). Tapi inilah pandangan yang  dapat kami berikan
Smoga suatu saat kita bisa bersilaturahmi.
Wassalamu’alaikum
 
 
 
No comments:
Post a Comment
Apa Komentar Anda?