Monday, July 26, 2010

Bagaimana Mencapai Perkawinan Barokah?

Saya perempuan berusia 27 th, saya menikah pada usia 21 th tanpa pacaran dengan harapan cinta akan tumbuh ketika menikah akan tetapi sampai dengan 6 th menikah cinta sejati tidak pernah hadir, setelah menikah selama 6 th hidup saya sangat tersiksa, suami saya ternyata jauh dari yg sy perkirakan, sudah beberapa kali saya tidak tahan dan mencoba utk bunuh diri. Selama 6 th tsb hampir dari malam pertama setiap hari kami bertengkar, karena tidak tahan sudah berkali-kali saya pulang ke rumah orang tua saya dan karena dibujuk-bujuk saya balik sama dia, hingga suatu saat saya sudah tidak tahan maka saya dan anak2 kembali tinggal di rumah orang tua saya. Upaya merujukkan kami sudah ada dari pihak keluarga tapi tetap tidak bisa.

Saat ini sudah 10 bulan saya tinggal bersama orang tua saya dan karena hati saya sdh hancur dan tidak ada cinta makasaya sudah berkali-kali meminta cerai dengan dia tapi dia tidak mau menceraikan saya. Dan akhirnya karena saya tidak bisa menjalankan kewajiban saya sebagai isteri saya berencana menggugat cerai suami saya tetapi Ibu saya menentang keras rencana gugat cerai saya, dan saya diancam akan disumpahi dan dicap anak durhaka.

Yang saya tanyakan :
1. Apakah dengan saya tetap menggugat suami saya yg berarti tidak sejalan dengan kemauan orang tua saya termasuk anank yang durhaka?
2. Adakah hukum orang tua menyumpahi anak?
3. Selama ini saya berpendapat bhw untuk urusan menentukan rumah tangga saya dengan suami adalah mutlak saya dan suami saya apakah org tua juga
punya hak mengatur saya?

Terima kasih
Hamba Allah

Wa'alaykumussalam.
Kami turut prihatin atas keadaan rumah tangga Anda.
Melihat situasi keluarga besar Anda, kami menyimpulkan--maaf--bahwa semua pihak masih lebih mengedapankan emosionalitas.
Dari fakta bahwa Anda dan suami selalu ribut sejak awal-awal pernikahan saja ini mudah disimpulkan.
Demikian juga, ketika orang tua Anda mensikapi sikap Anda lantas berjanji untuk menyumpahi Anda na'udzu billah min dzalik.
Sebetulnya pihak orang tua boleh saja membeci keputusan anaknya.. Tapi kalau standarnya adalah syariat Islam, mestinya orang tua bersikap seperti ini:
1- Membenci perilaku anak kalau memang melanggar syariat Islam
2- Hadir di tengah rumah tangga anak guna untuk memberi pengertian, bukan mendikte, atau mengancam meyumpahi.
3- Hadir untuk memberi solusi
4- Menerima keputusan anak untuk berpisah jika memang itu adalah solusinya

Tapi kami dapat faham mengapa orang tua ANda bersikap demikian. barangkali saja, mereka sulit menerima keputusan Anda untuk tinggal bersama mereka lagi, di tengah kondisi perekonimian mereka yang mungkin boleh jadi tak terlalu memadai.
Atau bisa jadi orang tua memang melihat menantunya itu adalah orang yang baik sehingga mereka tidak habis fikir kenapa Anda sampai mendesak minta pisah dari suami.

Pada dasarnya, pernikahan harus didasari oleh rasa saling RIDHO dan atas PILIHAN SENDIRI

Solusi dari kami seperti ini, mudah-mudahan dapat sedikit membantu:
1- Semua pihak, dimulai dari Anda, mencoba untuk berusaha menahan kesabaran. karena sabar adalah kunci dari segalanya untuk membuka pintu pemecahan masalah
2- Anda coba pikirkan baik-baik lagi, apa kira-kira akar masalah dalam rumah tangga Anda, kemudian Anda coba fikirkan cari solusinya
3- Anda analisis baik-baik untuk ruginya kalau tetap mempertahankan rumah tangga dan dibanding jika bercerai
4- Anda munajat kepada Allah saat tahajjud minta diberikan kekuatan untuk menghadapi situasi ini. Anda juga minta untuk diberikan jalan keluar yang dapat diterima semua pihak, walaupun mungkin tidak bisa memuaskan semua pihak
5- Anda susun planning ke depan tentang hal-hal positif apa yang akan Anda lakukan jika harus kembali rujuk pada suami
6- Ingatlah kembali keyakinan kita bahwa hidup ini hanya sebentar. sehingga lakukan semua hal yang positif dalam hidup Anda dan kehidupan berumah tangga Anda
7- Jika Anda emosional menyikapi perlakuan suami, maka suami akan semakin kasar. tapi jika Anda menyikapinya dengan dingin, insyaallah iapun akan lunak suatu saat. sejahat apapun manusia, ada saatnya ia luluh dan mengakui kesalahannya, setidak diakuinya dihapadan Allah. Bukankah manusia paling kejam di dunia adalah Fir'aun. tapi tokh ia tetap didampingi oleh istri yang sangat sabar.
8- Jika Anda sampai akhir hayat dengan penuh kesabaran menemani suami yang zhalim sekalipun, insyaallah Anda akan mendapat ganjaran pahala yang sangat besar di akhirat nanti. Berdoalah kepada ALlah agar suami Anda menjadi Imam ANda di dunia dan sekaligus dapat menjadi kekasih Anda di akhirat nanti
9- Kalau Anda kembali pada suami nanti, biarkan ia mencaci maki Anda atas keputusan Anda lari ke rumah orang tua. mulut Anda harus Anda kunci untuk tidak mengeluarkan kata-kata balasan. biarkan airmata Anda deras mengalir sebagai pelampiasan kesabaran Anda. biarkan ia menyakiti bathin ANda, hingga ia lelah sendiri. teruslah melayani ia sepenuh jiwa raga Anda. Biarlah airmata Anda menetes sambil terus menyediakan makan untuk dia, mencucikan bajunya, mendidik anak-anaknya.teruslah beribadah. ajari anak-anak Anda baca al quran. ajari meraka tentang kebaikan, akhlaq mulia. bukalah majelis pengajian di rumah Anda untuk anak-anak di sekitar rumah Anda, juga untuk remaja, dan juga mungkin Ibu-ibu. Jangan persoalkan jika suami kurang dalam memberikan biaya untuk keperluan rumah tangga. rajinlah berpuasa. rajinlah juga bersedekah. bersikap lembutlah kepada siapa saja. YAKINLAH, hidup ini hanya sebentar. tak ada kesempatan lain untuk melatih kesabaran kecuali di dunia ini. INGAT, doa orang yang dizhalimi itu dikabulkan oleh ALlah, maka jangan doakan keburukan untuk suami Anda. doakanlah kebaikan untuk dia.
10- Mulai sekarang Anda jangan lagi menonton sinetron. jangan lagi dengarkan musik-musik prcintaan. Jangan lagi nonton infotaintment. Rajinlah baca buku hadits dan pelajaran agama lainnya

Mungkin saran-saran kami ini terasa berpihak kepada Anda.
Tapi yakinlah, Demi Allah, ini kami tawarkan kepada Anda sebagai tanda bahwa kami sangat memuliakan Anda. karena Anda pada dasarnya adalah mulia.
tapi kemuliaan itu niscaya luntur bahkan mungkin sirna jika Anda tidak menunjukkan sikap-sikap sebagai orang mulia.
Berat memang jika harus memilih untuk mengikuti saran kami. Tapi kalau Anda jalani itu semua dibarengi dengan Munajat, Baca Quran, Sabar, Jauhi Tontonan tak berguna, rajin Sedekah, Aktif Majelis Pengajian, dan Puasa, serta tidak membalas dengan Emosional tindakan suami, insayaallah ini akan sangat membantu Anda
Tapi insyaallah, kami sekarang sedang mendoakan Anda.
Kami sekarang berada di pihak Anda. Semoga ALlah beri Anda kemudahan
Salam

No comments:

Post a Comment

Apa Komentar Anda?

Cool Blue Outer Glow Pointer