Saya perempuan berusia 27 th, saya menikah pada usia 21 th tanpa pacaran  dengan harapan cinta akan tumbuh ketika menikah akan tetapi sampai  dengan 6 th menikah cinta sejati tidak pernah hadir, setelah menikah  selama 6 th hidup saya sangat tersiksa, suami saya ternyata jauh dari yg  sy perkirakan, sudah beberapa kali saya tidak tahan dan mencoba utk  bunuh diri. Selama 6 th tsb hampir dari malam pertama setiap hari kami  bertengkar, karena tidak tahan sudah berkali-kali saya pulang ke rumah  orang tua saya dan karena dibujuk-bujuk saya balik sama dia, hingga  suatu saat saya sudah tidak tahan maka saya dan anak2 kembali tinggal di  rumah orang tua saya. Upaya merujukkan kami sudah ada dari pihak  keluarga tapi tetap tidak bisa.
Saat ini sudah 10 bulan saya  tinggal bersama orang tua saya dan karena hati saya sdh hancur dan tidak  ada cinta makasaya sudah berkali-kali meminta cerai dengan dia tapi dia  tidak mau menceraikan saya.  Dan akhirnya karena saya tidak bisa  menjalankan kewajiban saya sebagai isteri saya berencana menggugat cerai  suami saya tetapi Ibu saya menentang keras rencana gugat cerai saya,   dan saya diancam akan disumpahi dan dicap anak durhaka.
Yang  saya tanyakan :
1. Apakah dengan saya tetap menggugat suami saya yg  berarti tidak sejalan dengan kemauan orang tua saya termasuk anank yang  durhaka?
2. Adakah hukum orang tua menyumpahi anak?
3. Selama ini  saya berpendapat bhw untuk urusan menentukan rumah tangga saya dengan  suami adalah mutlak saya dan suami saya apakah org tua juga
punya  hak mengatur saya?
Terima kasih
Hamba Allah
Wa'alaykumussalam.
Kami turut prihatin atas  keadaan rumah tangga Anda.
Melihat situasi keluarga besar Anda, kami  menyimpulkan--maaf--bahwa semua pihak masih lebih mengedapankan  emosionalitas.
Dari fakta bahwa Anda dan suami selalu ribut sejak  awal-awal pernikahan saja ini mudah disimpulkan.
Demikian juga,  ketika orang tua Anda mensikapi sikap Anda lantas berjanji untuk  menyumpahi Anda na'udzu billah min dzalik.
Sebetulnya pihak orang tua  boleh saja membeci keputusan anaknya.. Tapi kalau standarnya adalah  syariat Islam, mestinya orang tua bersikap seperti ini:
1- Membenci  perilaku anak kalau memang melanggar syariat Islam
2- Hadir di tengah  rumah tangga anak guna untuk memberi pengertian, bukan mendikte, atau  mengancam meyumpahi.
3- Hadir untuk memberi solusi
4- Menerima  keputusan anak untuk berpisah jika memang itu adalah solusinya
Tapi  kami dapat faham mengapa orang tua ANda bersikap demikian. barangkali  saja, mereka sulit menerima keputusan Anda untuk tinggal bersama mereka  lagi, di tengah kondisi perekonimian mereka yang mungkin boleh jadi tak  terlalu memadai.
Atau bisa jadi orang tua memang melihat menantunya  itu adalah orang yang baik sehingga mereka tidak habis fikir kenapa Anda  sampai mendesak minta pisah dari suami.
Pada dasarnya,  pernikahan harus didasari oleh rasa saling RIDHO dan atas PILIHAN  SENDIRI
Solusi dari kami seperti ini, mudah-mudahan dapat sedikit  membantu:
1- Semua pihak, dimulai dari Anda, mencoba untuk berusaha  menahan kesabaran. karena sabar adalah kunci dari segalanya untuk  membuka pintu pemecahan masalah
2- Anda coba pikirkan baik-baik lagi,  apa kira-kira akar masalah dalam rumah tangga Anda, kemudian Anda coba  fikirkan cari solusinya
3- Anda analisis baik-baik untuk ruginya  kalau tetap mempertahankan rumah tangga dan dibanding jika bercerai
4-  Anda munajat kepada Allah saat tahajjud minta diberikan kekuatan untuk  menghadapi situasi ini. Anda juga minta untuk diberikan jalan keluar  yang dapat diterima semua pihak, walaupun mungkin tidak bisa memuaskan  semua pihak
5- Anda susun planning ke depan tentang hal-hal positif  apa yang akan Anda lakukan jika harus kembali rujuk pada suami
6-  Ingatlah kembali keyakinan kita bahwa hidup ini hanya sebentar. sehingga  lakukan semua hal yang positif dalam hidup Anda dan kehidupan berumah  tangga Anda
7- Jika Anda emosional menyikapi perlakuan suami, maka  suami akan semakin kasar. tapi jika Anda menyikapinya dengan dingin,  insyaallah iapun akan lunak suatu saat. sejahat apapun manusia, ada  saatnya ia luluh dan mengakui kesalahannya, setidak diakuinya dihapadan  Allah. Bukankah manusia paling kejam di dunia adalah Fir'aun. tapi tokh  ia tetap didampingi oleh istri yang sangat sabar.
8- Jika Anda sampai  akhir hayat dengan penuh kesabaran menemani suami yang zhalim  sekalipun, insyaallah Anda akan mendapat ganjaran pahala yang sangat  besar di akhirat nanti. Berdoalah kepada ALlah agar suami Anda menjadi  Imam ANda di dunia dan sekaligus dapat menjadi kekasih Anda di akhirat  nanti
9- Kalau Anda kembali pada suami nanti, biarkan ia mencaci maki  Anda atas keputusan Anda lari ke rumah orang tua. mulut Anda harus Anda  kunci untuk tidak mengeluarkan kata-kata balasan. biarkan airmata Anda  deras mengalir sebagai pelampiasan kesabaran Anda. biarkan ia menyakiti  bathin ANda, hingga ia lelah sendiri. teruslah melayani ia sepenuh jiwa  raga Anda. Biarlah airmata Anda menetes sambil terus menyediakan makan  untuk dia, mencucikan bajunya, mendidik anak-anaknya.teruslah beribadah.  ajari anak-anak Anda baca al quran. ajari meraka tentang kebaikan,  akhlaq mulia. bukalah majelis pengajian di rumah Anda untuk anak-anak di  sekitar rumah Anda, juga untuk remaja, dan juga mungkin Ibu-ibu. Jangan  persoalkan jika suami kurang dalam memberikan biaya untuk keperluan  rumah tangga. rajinlah berpuasa. rajinlah juga bersedekah. bersikap  lembutlah kepada siapa saja. YAKINLAH, hidup ini hanya sebentar. tak ada  kesempatan lain untuk melatih kesabaran kecuali di dunia ini. INGAT,  doa orang yang dizhalimi itu dikabulkan oleh ALlah, maka jangan doakan  keburukan untuk suami Anda. doakanlah kebaikan untuk dia.
10- Mulai  sekarang Anda jangan lagi menonton sinetron. jangan lagi dengarkan  musik-musik prcintaan. Jangan lagi nonton infotaintment. Rajinlah baca  buku hadits dan pelajaran agama lainnya
Mungkin saran-saran kami  ini terasa berpihak kepada Anda.
Tapi yakinlah, Demi Allah, ini kami  tawarkan kepada Anda sebagai tanda bahwa kami sangat memuliakan Anda.  karena Anda pada dasarnya adalah mulia.
tapi kemuliaan itu niscaya  luntur bahkan mungkin sirna jika Anda tidak menunjukkan sikap-sikap  sebagai orang mulia.
Berat memang jika harus memilih untuk mengikuti  saran kami. Tapi kalau Anda jalani itu semua dibarengi dengan Munajat,  Baca Quran, Sabar, Jauhi Tontonan tak berguna, rajin Sedekah, Aktif  Majelis Pengajian, dan Puasa, serta tidak membalas dengan Emosional  tindakan suami, insayaallah ini akan sangat membantu Anda
Tapi  insyaallah, kami sekarang sedang mendoakan Anda.
Kami sekarang berada  di pihak Anda. Semoga ALlah beri Anda kemudahan
Salam
 
 
 
No comments:
Post a Comment
Apa Komentar Anda?