Thursday, November 11, 2010

Apakah Anda sudah sarapan pagi dengan benar???

Apakah sering lelah, cepat ngantuk, loyo dan bermasalah berat badan? Semua itu berawal dari SALAH dalam memilih sarapan. Sebagian besar orang makan berdasarkan keinginan mata mereka. Atau dengan kata lain, mata mereka menentukan apakah mereka perlu makan dan makanan apa yang seharusnya dimakan. Padahal kenyataannya, mata sama sekali tidak ada hubungannya dengan makanan. Tapi Pankreas lah yang mengatur semuanya! Pankreas adalah organ di badan kita yang memproduksi Gastric Juice dan Insulin. Apakah Anda Tahu???? Badan kita terdiri dari 100 trilyun sel dan membutuhkan 114 macam nutrisi yang berbeda-beda. Dan itu harus kita penuhi! Badan kita bangun di pagi hari dan menuntut 114 macam nutrisi. Dan... makanan apa yang kita berikan kepada tubuh kita di pagi hari?

Sarapan Karbohidrat



Di pagi hari, karbohidrat simple(cereal olahan, roti putih, roti panggang, nasi) akan menyebabkan kenaikan level gula darah yang mendadak, yang menyebabkan badan melepaskan jumlah insulin yang cukup besar. Hasilnya adalah penurunan tingkat kadar gula dalam darah dan keinginan untuk makan lebih banyak karbohidrat. Siklus ini berulang 2-3 kali sehari. Dan siklus naik turunnya kadar gula dalam darah ini memperberat kerja pankreas dan memperlemahnya. Ini adalah salah satu alasan utama penyebab Diabetes, tekanan darah tinggi dan kenaikan berat badan.

Tidak Sarapan



Saat Anda tidak sarapan, gula darah Anda akan turun/drop di bawah tingkat normal. Anda akan merasa kelaparan dan penurunan tingkat energi. Anda akan kembali mengonsumsi karbohidrat simple untuk mendapatkan peningkatan kadar gula dengan cepat untuk mengatasi rasa lapar dan penurunan energi yang Anda alami. Karbohidrat simple ini akan menyebabkan kenaikan level kadar gula dalam darah secara mendadak yang menyebabkan badan melepaskan jumlah insulin yang cukup besar. Insulin akan mengambil kelebihan gula dalam darah dan merubahnya menjadi lemak. Hasilnya adalah penurunan kadar gula dalam darah dan keinginan untuk makan lebih banyak karbohidrat. Siklus ini berulang 2-3 kali sehari. Dan siklus naik turunnya kadar gula dalam darah ini memperberat kerja pankreas dan memperlemahnya. Ini adalah salah satu alasan utama penyebab diabetes, tekanan darah tinggi dan kenaikan berat badan.

So, Apa Sarapan yang Tepat untuk Saya???



Jawabnya adalah Sarapan Berdasarkan Protein. Sarapan seperti ini akan mensuplai badan kita dengan nutrisi penting dan energi tanpa meningkatkan kadar gula dalam darah dan kadar insulin. Sarapan pagi seperti ini akan menghindarikan kita dari ketergantungan terhadap karbohidrat setiap hari. Dengan cara ini nafsu makan dapat terkontrol dengan baik, keinginan makan makanan berkarbohidrat (cemilan, coklat, kue, junk food, soft drink, nasi dan mie) akan berkurang. Sebagai hasilnya badan akan menggunakan kelebihan lemak yang tersimpan dalam tubuh untuk mendapatkan energi atau sebagai sumber energi

Monday, November 8, 2010

Thinstall : Aplikasi untuk Membuat Aplikasi Portable

Aplikasi portable adalah aplikasi dimana bila kita ingin menggunakan suatu aplikasi program kita tidak perlu lagi melakukan instalasi program tersebut. Aplikasi tersebut dapat kita jalankan melalui flashdisk, sehingga mudah dibawa kemana-mana dan bila suatu saat kita memerlukannya kita tinggal menancapkan flashdisk kekomputer dan langsung bisa menjalankan aplikasi portable kita tanpa perlu melakukan instalasi terlebih dahulu, jadi lebih menghemat waktu dan tanpa meninggalkan jejak.

Untuk mendapatkan aplikasi portable kita bisa download di situs-situs yang menyediakan aplikasi portable, yang saat ini sudah sangat mudah kita temukan di internet. Namun dari pada kita bersusah payah mencari aplikasi portable, alangkah akan lebih enak jika kita bisa membuatnya sendiri.

Software yang akan kita gunakan disini adalah Thinstall, hanya saja sayangnya software ini bersifat shareware atau berbayar. Untuk versi trial-nya hanya bisa digunakan selama 30 hari, sehingga aplikasi Portable yang dibuat dengan versi trial ini juga hanya bisa digunakan selama maksimal 30 hari. Namun pada posting saya kali ini, saya coba kasih link download dimana rekan-rekan sekalian bisa mendownload aplikasi Thinstall ini dalam versi full version-nya. Menarik, bukan? Hehe… Anda tertarik untuk bisa memiliki Thinstall yang full version?? Silahkan anda coba download pada link-link berikut :

http://www.ziddu.com/download/3406986/Thinstall.VS.v3.348.0.0.Full.rar.html atau

http://www.ziddu.com/downloadlink/1088936/Thinstall.VSv3.043Full.rar atau

http://www.ziddu.com/download/3534083/Thinstall.rar.html

Langkah Pembuatan Aplikasi Portable Menggunakan Thinstall :

1. Install program Thinstall



2. Jalankan Thinstall klik Start akan muncul tampilan DOS, tunggu sampai tampilan DOS hilang/selesai



3. Klik Pre-Install Scan akan muncul tampilan DOS yang kedua, tunggu sampai tampilan DOS hilang/selesai



4. Install Aplikasi yang di inginkan (misal : install aplikasi Rainlendar)



5. Setelah selesai klik Post-Install Scan akan muncul tampilan DOS yang ketiga, tunggu sampai tampilan DOS hilang/selesai



6. Klik SAVE RESULT akan muncul tampilan DOS yang keempat, tunggu sampai tampilan DOS hilang/selesai , kemudian Klik QUIT.

 

7. Buka C:\Program Files\Thinstall.VS\Captures\Rainlendar2 (remove only) , kemudian double klik file Package.ini . Ganti CompressionType=None dengan CompressionType=Fast . Ganti DirectoryIsolationMode=WriteCopy dengan DirectoryIsolationMode=Merged . Klik SAVE

8. Copy file ##attributes yang ada di folder %Desktop% ke folder yang terdapat file build.bat.

9. Double klik file build.bat akan muncul tampilan DOS yang kelima, tunggu sampai tampilan dos hilang/selesai.

10. Jika proses selesai akan muncul sebuah folder ‘bin’, di folder ‘bin’ inilah Aplikasi Portable yang nantinya bisa kita jalankan di komputer lain tanpa harus meng-installnya. Jika kita ingin membuat Aplikasi Portable lagi, maka kita bisa mengulangi lagi cara di atas (no.4 hingga akhir) Mau mendapatkan Tutorial Membuat Aplikasi Portabel seperti diatas dalam format PDF ?! Silahkan anda download DISINI More info Code about Thinstall, klik disini :

Alamat situs / weblog yang menyediakan aplikasi-aplikasi portable, diantaranya :

http://www.portableapps.com

http://www.portablefreeware.com

http://soft4usb.com

http://portablesoftdownload.blogspot.com

DIBALIK SEBUTIR NASI

Assalammua'laikum Warrahmatullahi Wabarrahkatuh,

"Sesungguhnya mubadzir ( pemborosan ) itu saudara-saudara syaithan".
(Isro' / 27)

Sahabat yang dicintai Allah SWT, terfikirkah oleh kita bahwa ketika
sebuah hidangan telah siap di meja dan siap untuk kita nikmati, ada
sekian banyak faktor pendahulu yang mesti menjadi renungan bagi kita
semua agar rasa syukur kita kepada Allah SWT makin terasah dan
berkualitas.

Ada sekian banyak petani yang banting tulang peras keringat untuk
membajak, menanam dan mengairi sawah untuk sepiring nasi dan semangkuk
sayur kita, ada para peternak yang dengan penuh kesabaran memelihara
hewan ternaknya untuk sekerat lauk buat kita, ada sekian banyak kuli
panggul, tukang masak, dan para buruh lainnya yang siap memberikan
pelayanan untuk kepuasan kita. Dan masih banyak faktor lain yang perlu
kita cari dan kita renungkan.

Berikut ini kisah yang akan memicu kita menjadi hamba yang sangat
mensukuri nikmat Allah SWT.

Dikisahkan di sebuah kerajaan kecil,sang raja mempunyai seorang putra
yang sangat di manjakan. Merasa sebagai anak semata wayang sekaligus
putra mahkta kerajaan,dia tumbuh menjadi remaja yang urakan,tidak tahu
sopan santun dan tidak mau menghargai Orang lain.Ia bahkan suka
melecehkan para pengasuhnya. Karena itu,pangeran kecil ini di benci dan
di hindari oleh para pengasuh maupun pegawai istana lainnya.

Walau di benci dan di jauhi,pangeran kecil ini masih punya satu-satunya
sahabat seusia yang setia kepadanya, yaitu si bocah laki-laki anak dari
si juru masak istana. Si bocah tinggal di bangunan kecil jauh di
belakang istana kerajaan. Karena dilarang menginjakkan kakinya ke dalam
istana, maka sang pangeran kecillah yang biasanya datang bermain ke
rumah si bocah.

Suatu hari, pangeran kecil meminta bocah untuk menemaninya makan siang
di ruang makan istana. Bukan menemani makan, tetapi berdiri manis
menunggui sambil melihat sang pangeran makan. Sesaat sebelum makan,
pangeran kecil terlihat menundukkan kepala sambil mulutnya
berkomat-kamit seolah sedang berdoa. Sejenak kemudian, pangeran kecil
mulai melahap hidangan yang tersaji di meja makan. Semua jenis makanan
yang enak, enak dan mahal dicicipi. Sang Pangeran bersantap sambil
bertingkah seperti orang yang sedang kelaparan dan ingin menghabiskan
semua makanan di atas meja. Kadang ia hanya mencuil dan menggigit
makanannya, lalu memuntahkan dan membuang sisanya di meja. Meja makan
jadi berantakan dan sisa-sisa makanan berserakan di mana-mana. Sang
pangeran seperti sedang mengolok-olok sahabatnya yang hanya berdiri
memandanginya.

Tapi bukannya merasa dihina, si bocah kecil itu malah tersenyum-senyum
sedari tadi. Pangeran kecil pun jadi tersinggung dan marah melihat
kelakuan sahabatnya. "Hai... apa yang kamu tertawakan? Beraninya kamu
tertawa seperti itu dihadapanku ? Kamu iri melihat aku makan enak?"
teriak pangeran kecil. " tidak, tidak ada apa-apa...," jawab si bocah.
"kalau tidak ada apa-apa, mengapa kamu tertawa ? Apanya yang lucu ?"
tanya sang pangeran sengit." Pangeran jangan cepat marah. Hamba sungguh
senang dan tidak menyangka sama sekali, bahwa seorang pangeran pun
ternyata juga berdoa sebelum makan. Apa yang pengeran ucapkan dalam doa
tadi?" tanya si bocah.

"Walaupun aku seorang pangeran, aku juga orang beragama. Di agamaku
sejak kecil diajarkan, supaya setiap hendak makan mengucapkan doa
terimakasih kepada yang maha kuasa, atas pemberian makanan yang
dihidangkan untukku," jelas sang pangeran dengan bangga. Si bocah kecil
tetap saja tersenyum-senyum. Tapi kali ini ia berani berkata demikian,"
menurut pendapat hamba yang mulia, rasa syukur dan terimakasih itu akan
lebih berarti bila ditujukan juga kepada orang-orang yang telah
menyediakan semua bahan makanan, dan memasak hingga tersaji hidangan di
meja ini," kata si bocah."Lihatlah sisa makanan yang berceceran di
piring dan meja itu. Perlu berapa orang untuk membuat itu semua?" "apa
maksud kata-katamu itu ? Aku kan seorang pangeran yang boleh berbuat apa
saja sesuai kehendakku..." kilah sang pangeran .

Tanpa banyak mendebat si bocah tadi mengajak Sang Pangeran menuju ke
dapur istana untuk melihat para pekerja dapur yang begitu sibuk
menyiapakan makanan serta membuat berbagai macam masakan. Saat mereka
berkeliling, dari pintu belakan istana tampak seorang petani sedang
membawa sekarung beras sebagai hantaran wajib ke istana. Pangeran kecil
menyapa si petani bak seorang raja yang berkuasa,"hai...paman...terima
kasih atas persembahanmu, bagaimana panen padi kali ini?" tanya sang
pangeran berlagak bijak."panen kali ini buruk sekali,Tuan,"jawab si
petani ketakutan."sudah tiga bulan kami bekerja keras, dari membajak,
menanam, mengairi sawah sampai memupuk tanaman, tapi hasilnya sia-sia .
Sawah ladang dihancurkan tikus dan hama wereng. Jadi, ampuni kami karena
hanya mampu mempersembahkan sekarung beras ini, hanya itu yang kami
punya. Karena kami pun belum tahu bagaimana memberi makan anak istri
kami," ujarnya sambil menghela nafas panjang.

Mendengar jawaban itu, pangeran kecil tesentak dan baru tersadar.
Ternyata rakyatnya sangat menderita dan terancam kelaparan.Sementara
dirinya malah menyia-nyiakan dan membuang-buang makanan yang begitu
beharga.sang pangeran kecil kemudian lari meninggalkan tempat itu karena
merasa malu pada diri sendiri. Sejak peristiwa itu, tingkah laku
pengeran kecil berubah total. Ia menjadi anak yang sopan dan mau
menghargai orang lain. Setiap kali makan, ia selalu mengingatkan dirinya
sendiri, "jangan sisakan sebutir nasipun di piringmu...!"

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat
kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih (QS 14:7)

Mulai saat ini jika masih ada tersisa hidangan di piring kita, ingatlah
masih ada jutaan saudara kita yang masih kekurangan gizi dan makan.

Jangan sia-siakan yang tersisa, Abadikan dengan Sedekah,

Wassalam,

Thursday, November 4, 2010

Tuhan Pernah Berbisik


Ketika aku kirimkan padamu seorang teman, Aku tidak memberikan sesorang yang sempurna karena engkaupun tak sempurna. Aku mempertemukanmu dengan teman teman yang sama dengan mu, sehingga kalian dapat saling mengisi, berbagi dan bertumbuh bersama.

Jika kamu memancing ikan, ketika ikan itu terikat di mata kail, hendaklah angkat dan jagalah ia dengan baik. Janganlah sesekali kamu lepaskan ia begitu saja.... Karena ia akan sakit oleh karena ketajaman mata kailmu.

Begitulah juga dalam kehidupan. Janganlah kamu banyak memberi banyak pengharapan kepada seseorang, bila memang rasa itu tak pernah ada.

Ketika kamu menyukai seseorang dan ia mulai menyayangimu, hendaklah kamu bisa menjaga hatinya. Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja. Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingat....

Jika kamu menadah air biarlah berpada, jangan terlalu mengharap pada takungannya dan janganlah menganggap ia begitu teguh, tapi cukupkan sebatas apa yang kamu perlukan. Karena bila sekali ia retak, akan sukar bagimu untuk menjadikannya kembali seperti semula. Akhirnya kamu akan kecewa dan ia akan dibuang.
Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah seadanya. Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya begitu istimewa. Anggaplah ia manusia biasa. Sehingga apabila sekali ia melakukan kesilapan maka akan lebih mudah bagi kamu untuk menerima ketidak sempurnaannya dan memaafkannya. Berbagilah kasih, berusahalah saling menerima dan peliharalah sifat mudah memaafkan, dengan demikian persahabatan menjadi lebih indah. Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi yang pasti baik, putih dan sehat untuk dirimu, mengapa kamu harus berlengah dan mencoba mencari makanan yang lain?
Begitu juga ketika kamu bertemu dengan seorang yang membawa kebaikan kepada dirimu, menyayangimu, mengasihimu dengan tulus dan sepenuh hati, mengapa kamu harus berlengah dan mencoba membandingkannya dengan yang lain?

Ingatlah, jangan pernah mengejar kesempurnaan, karena kelak, kamu akan kehilangan yang terbaik yang sudah kau raih dan kamu akan menyesal.

Ya Tuhan, terima kasih bisikan indah-Mu. Aku mohon ya Tuhan, ketika aku menyukai seorang teman, tolong ingatkanlah aku bahwa di dunia ini tak akan pernah ada sesuatu yang abadi. Pada masanya, segala sesuatu itu pasti akan berakhir. Sehingga ketika seseorang meninggalkanku, aku akan tetap kuat dan tegar karena aku bersama Yang Tak Pernah Berakhir, yaitu cinta-Mu ya Tuhan...

Orang bijak berucap,
Mencintai seseorang adalah keharusan
Dicintai seseorang adalah kebahagiaan
Tapi dicintai oleh Sang Pencinta adalah segalanya

KEBAHAGIAAN .....

Seorang lelaki berumur 92 tahun yang mempunyai

selera tinggi,percaya diri, dan bangga akan dirinya sendiri,

yang selalu berpakaian rapi setiap hari sejak jam 8 pagi,

dengan rambutnya yang teratur rapi meskipun dia buta,

masuk ke panti jompo hari ini.

Istrinya yang berumur 70 tahun baru-baru ini meninggal,

sehingga dia harus masuk ke panti jompo.

Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi,

Dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap.

Ketika dia berjalan mengikuti penunjuk jalan ke elevator,

aku menggambarkan keadaan kamarnya yang kecil,

termasuk gorden yang ada di jendela kamarnya.

Saya menyukainya, katanya dengan antusias seperti seorang

anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapatkan seekor anjing.

Pak, Anda belum melihat kamarnya, tahan dulu perkataan tersebut.

Hal itu tidak ada hubungannya, dia menjawab.

Kebahagiaan adalah sesuatu yang kamu putuskan di awal.

Apakah aku akan menyukai kamarku atau tidak,

tidak tergantung dari bagaimana perabotannya diatur

tapi bagaimana aku mengatur pikiranku.

Aku sudah memutuskan menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat

setiap pagi ketika aku bangun tidur.

Aku punya sebuah pilihan; aku bisa menghabiskan waktu

di tempat tidur menceritakan kesulitan-kesulitan yang terjadi

padaku karena ada bagian tubuhnya yang tidak bisa berfungsi lagi,

atau turun dari tempat tidur dan berterima kasih atas bagian-bagian yang masih berfungsi.

Setiap hari adalah hadiah, dan selama mataku terbuka,

aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru dan

semua kenangan indah dan bahagia yang pernah kualami dan kusimpan.

Hanya untuk kali ini dalam hidupku.

Umur yang sudah tua adalah seperti simpanan dibank.

Kita akan mengambil dari yang telah kita simpan.

Jadi, nasehatku padamu adalah untuk menyimpan sebanyak-banyaknya

kebahagiaan di bank kenangan kita.

Terima kasih padamu yang telah mengisi bank kenanganku.

Aku sedang menyimpannya.

*/Ingat-ingatlah lima aturan sederhana untuk menjadi bahagia:/*

*/ 1. Bebaskan hatimu dari rasa benci./*

*/ 2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran./*

*/ 3. Hiduplah dengan sederhana./*

*/ 4. Berikan lebih banyak (give more)/*

*/ 5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less)/*

EFFECTS OF COLD WATER

Please be a true friend and send this article to all your friends you care about.

Serangan Jantung dan kebiasaan Minum Air Panas / hangat....

Artikel ini berguna untuk semua.


Bukan saja anjuran meminum air panas selepas makan, tetapi berhubungan dengan SERANGAN JANTUNG!!!!.
Secara logik..., mungkin ada kebenarannya.. Orang-orang China dan Jepang mengamalkan minum teh panas sewaktu makan... dan bukannya air ES. Mungkin sudah tiba masanya kita meniru kebiasaan minum air panas / hangat
sewaktu menikmati hidangan!!!!

Kita tidak akan kehilangan apa-apa... malah
akan mendapat faedah dari kebiasaan ini.

Kepada siapa yang suka minum air ES, artikel ini sesuai untuk anda baca. Memang enak dan segar minum air ES selepas makan, tetapi akan berakibat fatal !!

Walaubagaimanapun, Air ES akan membekukan makanan berminyak
yang baru kita makan. Ia akan melambatkan proses pencernaan kita.
Bila lemak-lemak ini terbentuk di dalam usus, ia akan menyempitkan banyak saluran dan lama kelamaan ia akan menyebabkan lemak berkumpul dan kita semakin gemuk dan menuju ke arah mendapat berbagai PENYAKIT.

Jalan terbaik...adalah untuk minum sup panas atau air PANAS/hangat selepas makan.


:Nota penting tentang SERANGAN JANTUNG!!!


Anda perlu tahu bahwa tanda-tanda serangan jantung akan mulai terasa pada tangan sebelah kiri.

Berhati-hati juga pada permulaan sakit sedikit-sedikit pada bagian atas dada anda.

Anda mungkin tidak akan mengalami sakit dada pada
serangan pertama serangan jantung.

Keletihan dan berkeringat adalah tanda-tanda pada umumnya. Malah 60% pengidap SAKIT JANTUNG tidak bangun selepas tidur.
Marilah kita berwaspada dan berhati-hati.

Lebih banyak kita tahu, lebih cerah peluang kita untuk terus hidup...
PAKAR SAKIT JANTUNG berkata, jika semua orang yang mendapat e-mail ini menghantar kepada 10 orang yang lain, beliau yakin akan dapat menyelamatkan satu nyawa.
Baca ini.... ia juga mungkin dapat menyelamatkan nyawa anda!!!!.

**Jadilah teman yang setia dan teruskan menghantar artikel ini kepada teman-teman yang anda sayangi.....!!!!


BOCAH MISTERIUS!

Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang.
Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung.

Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya, dan
bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang kampung sungguh menyebalkan.

Yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana
kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak coklat
menyala.

Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan
butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut.

Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya
bukan pada bulan puasa!

Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa! Bulan ketika banyak
orang sedang menahan lapar dan haus. Es kelapa dan roti isi daging tentu
saja menggoda orang yang melihatnya.

Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena kebetulan selama tiga
hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik dari
biasanya.

Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampong mengenai bocah itu. Mereka
tidak berani melarang bocah kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan
bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti isi daging
tersebut.

Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan
sekaligus keheranan.

Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan
kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya.

************ ********* **

Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung,
belakangan ini, setiap bakda zuhur, anak itu akan muncul secara misterius.

Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari
kemarin dan akan muncul pula dengan es kelapa dan roti isi daging yang sama
juga!

Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari
dengan menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain
menelan ludah, tanda ingin meminum es itu juga.

Luqman pun lalu menegurnya.. Cuma,ya itu tadi,bukannya takut, bocah itu
malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar.

"Bismillah.. ." ucap Luqman dengan kembali mencengkeram lengan bocah itu. Ia
kuatkan mentalnya. Ia berpikir,kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia
akan korek keterangan apa maksud semua ini.

Kalau memang bocah itu "bocah beneran" pun, ia juga akan cari keterangan,
siapa dan dari mana sesungguhnya bocah itu.

Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak menuruti tarikan tangan
Luqman. Luqman pun menyentak tanggannya, menyeret dengan halus bocah itu,
dan membawanya ke rumah.

Gerakan Luqman diikuti dengan tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang melihatnya.

" Ada apa Tuan melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging
ini? Bukankah ini kepunyaan saya?" tanya bocah itu sesampainya di rumah
Luqman, seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang kelakuannya.
Matanya masih lekat menatap tajam pada Luqman.

"Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa," jawab Luqman dengan
halus,"apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa? Kamu
bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu
itu.."

Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak itu.
Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai. Ia menatap Luqman
lebih tajam lagi.

"Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua! Bukankah kalian yang
lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?! Kalian selalu mempertontonkan
kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar
bulan puasa?

Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan
menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami?

Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang
menangis?

Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang,
sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian
menjemput ajal..?!

Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian
untuk menahan lapar dan haus?

Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib terdengar, kalian kembali
pada kerakusan kalian...!?"

Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk
menyela.

Tiba-tiba suara bocah itu berubah. Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan
terdengar "sangat" menusuk, kini ia bersuara lirih, mengiba.

"Ketahuilah Tuan.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa
meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tak ada makanan yang bisa
kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja.

Dan ketahuilah juga, justru Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan lah yang
menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu
kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri?

Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang
luar biasa bervariasi banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian menyebutnya
dengan istilah menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri?

Tuan.., sebelas bulan kalian semua tertawa di saat kami menangis, bahkan
pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yang seadanya pula.

Tuan.., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami, dua
belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan ramadhan ini. Apa yang telah
saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil
seperti kami...!

Tuan.., sadarkah Tuan akan ketidak abadian harta?

Lalu kenapakah kalian masih saja mendekap harta secara berlebih?

Tuan.., sadarkah apa yang terjadi bila Tuan dan orang-orang sekeliling Tuan
tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat?

Bahkan, berlebihannya Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan bukan hanya
pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa dan maksiat.. Tahukah Tuan akan
adanya azab Tuhan yang akan menimpa?

Tuan.., jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi. Tuan...,
jangan merasa perut kan tetap kenyang lantaran masih tersimpan pangan 'tuk
setahun, jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah menyatu dengan bumi
kelak...."

************ *********

Wuahh..., entahlah apa yang ada di kepala dan hati Luqman. Kalimat demi
kalimat meluncur deras dari mulut bocah kecil itu tanpa bisa dihentikan.

Dan hebatnya, semua yang disampaikan bocah tersebut adalah benar adanya!

Hal ini menambah keyakinan Luqman, bahwa bocah ini bukanlah bocah
sembarangan.

Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, bocah itu pergi begitu saja
meninggalkan Luqman yang dibuatnya terbengong-bengong.

Di kejauhan, Luqman melihat bocah itu menghilang bak ditelan bumi.

Begitu sadar, Luqman berlari mengejar ke luar rumah hingga ke tepian jalan
raya kampung Ketapang. Ia edarkan pandangan ke seluruh sudut yang bisa
dilihatnya, tapi ia tidak menemukan bocah itu.

Ditengah deru nafasnya yang memburu, ia tanya semua orang di ujung jalan,
tapi semuanya menggeleng bingung. Bahkan, orang-orang yang menunggu
penasaran didepan rumahnya pun mengaku tidak melihat bocah itu keluar dari
rumah Luqman!

Bocah itu benar-benar misterius! Dan sekarang ia malah menghilang!

Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar langkah, balik ke rumah. Ia
ambil sajadah, sujud dan bersyukur. Meski peristiwa tadi irrasional, tidak
masuk akal, tapi ia mau meyakini bagian yang masuk akal saja. Bahwa memang
betul adanya apa yang dikatakan bocah misterius tadi.

Bocah tadi memberikan pelajaran yang berharga, betapa kita sering melupakan
orang yang seharusnya kita ingat.. Yaitu mereka yang tidak berpakaian, mereka
yang kelaparan, dan mereka yang tidak memiliki penghidupan yang layak.

Bocah tadi juga memberikan Luqman pelajaran bahwa seharusnya mereka yang
sedang berada diatas, yang sedang mendapatkan karunia Allah, jangan
sekali-kali menggoda orang kecil, orang bawah, dengan berjalan membusungkan
dada dan mempertontonkan kemewahan yang berlebihan.

Marilah berpikir tentang dampak sosial yang akan terjadi bila kita terus
menjejali tontonan kemewahan, sementara yang melihatnya sedang membungkuk
menahan lapar.

Luqman berterima kasih kepada Allah yang telah memberikannya hikmah yang
luar biasa. Luqman tidak mau menjadi bagian yang Allah sebut mati mata
hatinya.

Sekarang yang ada dipikirannya sekarang , entah mau dipercaya orang atau
tidak, ia akan mengabarkan kejadian yang dialaminya bersama bocah itu
sekaligus menjelaskan hikmah kehadiran bocah tadi kepada semua orang yang
dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya orang.

Kejadian bersama bocah tadi begitu berharga bagi siapa saja yang menghendaki
bercahayanya hati.

Pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir. Sejak itu Luqman tidak pernah
lagi melihatnya, selama-lamanya. Luqman rindu kalimat-kalimat pedas dan
tudingan-tudingan yang memang betul adanya.

Luqman rindu akan kehadiran anak itu agar ada seseorang yang berani menunjuk
hidungnya ketika ia salah.

Kemuliaan Qana’ah

Diringkas oleh: Ummu ‘Athiyah
Dimuroja’ah oleh: Ustadz Abu Salman

Allah subhanahu wa ta’ala telah menciptakan kematian dan kehidupan ini, untuk menguji siapa diantara hambanya yang terbaik amalnya, hal ini telah Allah sebutkan dalam kitabnya yang agung dalam surat Al Mulk ayat 2:

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ َوالْحَيَوةَ لِيَبْلُوَكُمْ أيُّكُمْ أحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”

Adapun makna ayat ini, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Al Hafidz Ibnu Katsier dalam tafsirnya bahwa “Allah telah menciptakan seluruh makhluk ini dari ketiadaan, untuk menguji jin dan manusia, siapakah diantara mereka yang paling baik amalnya.” Kalau demikian apakah kita akan terlena dengan gemerlapnya kehidupan dunia dan lupa memperbaiki amal-amal kita? Dalam Minhajul Qashidin, Ibnu Qudamah membawakan sebuah hadits yang terdapat dalam Shahih Muslim dan yang lainnya, riwayat Al-Miswar bin Syaddad tentang perumpamaan dunia dan akhirat. Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَا الدُّنْيَا فِيْ اْلاَخِرَةِ إلاَّ كَمِثْْلِ مَا يَجْعَلُ أحَدُكُمْ إصْبَعَهُ فِيْ الْيَمِّ، فَلْيَنْظُرْ بِمَ تَرْجِعُ
“Dunia ini dibanding akhirat tiada lain hanyalah seperti jika seseorang diantara kalian mencelupkan jarinya ke lautan, maka hendaklah dia melihat air yang menempel di jarinya setelah dia menariknya kembali.” (Diriwayatkan Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah)

Peringatan tentang hakekat dunia juga disebutkan oleh Abul-Ala’, dia berkata:

”Aku pernah bermimpi melihat seorang wanita tua renta yang badannya ditempeli dengan berbagai macam perhiasan. Sementara orang-orang berkerumun di sekelilingnya dalam keadaan terpesona, memandang ke arahnya, Aku bertanya, “Siapa engkau ini?” Wanita tua itu menjawab, “Apakah engkau tidak mengenalku?” “Tidak,” jawabku “Aku adalah dunia,” jawabnya. “Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu,” kataku. Dia berkata, “Kalau memang engkau ingin terlindung dari kejahatanku, maka bencilah dirham (uang).”

Sesungguhnya Allah telah menjadikan bumi ini sebagai tempat tinggal bagi kita selaku hamba Allah. Dan apa yang ada diatas bumi ini seperti pakaian, makanan, minuman, pernikahan dan lain-lain merupakan santapan bagi kendaraan badan kita yang sedang berjalan kepada Allah. Barangiapa di antara manusia yang memanfaatkan semua itu menurut kemaslahatannya dan sesuai dengan yang diperintahkan Allah maka itu adalah perbuatan yang terpuji. Dan barangsiapa yang memanfaatkannya melebihi apa yang dia butuhkan karena tuntutan kerakusan dan ketamakan maka dia pantas untuk dicela.

Wahai hamba Allah, setelah kita mengetahui hakekat dunia dan bagaimana seharusnya kita bersikap dengan dunia ini, akankah kita tetap akan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dan kita jadikan harta tersebut sebagai tujuan hidup kita???

Suri tauladan kita Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mengajarkan kepada kita bagaimana kita harus bersikap terhadap harta, yaitu menyikapi harta dengan sikap qana’ah (kepuasan dan kerelaan). Sikap qana’ah ini seharusnya dimiliki oleh orang yang kaya maupuan orang yang miskin adapun wujud qana’ah yaitu merasa cukup dengan pemberian Allah, tidak tamak terhadap apa yang dimiliki manusia, tidak iri melihat apa yang ada di tangan orang lain dan tidak rakus mencari harta benda dengan menghalalkan semua cara, sehingga dengan semua itu akan melahirkan rasa puas dengan apa yang sekedar dibutuhkan. Tentang sikap qana’ah, Ibnu Qudamah dalam Minhajul Qashidin menyampaikan hadits dalam Shahih Muslim dan yang lainnya, dari Amr bin Al-Ash Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

قَدْ أفْلَحَ مَنْ أسْلَمَ وَرُزِقُ كَفَا فًا، وَ قَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ
“Beruntunglah orang yang memasrahkan diri, dilimpahi rizki yang sekedar mencukupi dan diberi kepuasan oleh Allah terhadap apa yang diberikan kepadanya.” (Diriwayatkan Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad dan Al-Baghawy) Ketahuilah wahai saudariku sesungguhnya di dalam qana’ah itu ada kemuliaan dan ketentraman hati karena sudah merasa tercukupi, ada kesabaran dalam menghadapi hal-hal yang syubhat dan yang melebihi kebutuhan pokoknya, yang semua itu akan mendatangkan pahala di akhirat. Dan sesungguhnya dalam kerakusan dan ketamakan itu ada kehinaan dan kesusahan karena dia tidak pernah merasa puas dan cukup terhadap pemberian Allah.

Perbuatan qana’ah yang dapat kita lakukan misalnya puas terhadap makanan yang ada, meskipun sedikit laku pauknya, dan cukup dengan beberapa lembar pakaian untuk menutup aurat kita. Maka hendaklah dalam masalah keduniaan kita melihat orang yang di bawah kita, dan dalam masalah kehidupan akhirat kita melihat orang yang di atas kita. Hal ini sebagaimana telah ditegaskan Rasulullah dalam hadits yang artinya: “Lihatlah orang yang dibawah kalian dan janganlah melihat orang di atas kalian, karena yang demikian itu lebih layak bagi kalian untuk tidak memandang hina nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kalian.” (Diriwayatkan Muslim dan At-Tirmidzy)

Sikap qana’ah ini hendaklah kita lakukan dalam setiap kondisi, baik ketika kita kehilangan harta maupun ketika mendapatkan harta. Barangsiapa yang mendapatkan harta maka haruslah diikuti dengan sikap murah hati, dermawan, menafkahkan kepada orang lain dan berbuat kebajikan. Marilah kita tengok kedermawanan dan kemurahan hati Rasulullah: Telah diriwayatkan dalam hadits shahih dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bahwa beliau adalah orang yang lebih cepat untuk berbuat baik daripada angin yang berhembus. Selagi beliau diminta sesuatu, maka sekali pun tidak pernah beliau menjawab. “Tidak” Suatu ketika ada seseorang meminta kepada beliau. Maka beliau memberinya sekumpulan domba yang digembala di antara dua bukit. Lalu orang itu menemui kaumnya dan berkata kepada mereka: “Wahai semua kaumku, masuklah Islam! Karena Muhammad memberikan hadiah tanpa merasa takut miskin.”

Subhanallah sungguh indah pahala yang Allah janjikan terhadap hambaNya yang memiliki sikap qana’ah, marilah kita senantiasa memohon kepada Allah agar kita di anugrahi sikap qana’ah dan dijauhkan dari sikap kikir dan bakhil.

اَللَّهُمَّ إنِّي أعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَ الْحَزَنِ،وَ الْعَجْزِ وَ الْكَسَلِ،وَالْبُخْلِ وَ الْجُبْنِ،وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَ غَلبَةِالرِّجَالِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari (bahaya) rasa gundah gulana dan kesedihan, (rasa) lemah dan malas, (rasa) bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penguasaan orang lain.”

اللّهمّ قنّعني بما رزقتني و با رك لي فيه ، و ا خلف على كلّ غا ئبة لي بخير
“Ya Allah, jadikanlah aku merasa qona’ah (merasa cukup, puas, rela) terhadap apa yang telah engkau rizkikan kepadaku, dan berikanlah berkah kepadaku di dalamnya, dan jadikanlah bagiku semua yang hilang dariku dengan lebih baik.”
Referensi:


  1. Hisnul Muslim min Udzkuril Kitaabi wa Sunnati oleh Sa’id Bin Wahf Al-Qahthani

  2. Terjemah Minhajul Qashidin; “Jalan Orang-Orang yang Mendapat Petunjuk”

  3. Terjemah Tafsir Ibnu Katsier terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi’i

  4. Do’a & Wirid Mengobati Guna-Guna dan Sihir Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah– Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawwas


Pentingnya Tauhid

Penulis: Abu Yahya Agus Wahyu (Alumni Ma’had Ilmi)
Murojaah: Ust. Afifi Abdul Wadud
Jika dilihat dari judulnya, mungkin banyak di antara kaum muslimin sendiri yang malas untuk membaca tulisan dengan judul ini. Karena menganggap bahwa masalah tauhid ini; anak kecil juga tahu kalau Allah subhanahu wa ta’ala itu Tuhan yang Satu (Esa), Dialah yang menciptakan alam semesta ini beserta segala isinya, jadi buat apa diperpanjang lebar?

Ketahuilah Bahwa Penghuni Surga Itu Sedikit

Yang jadi masalah adalah ketika penghuni surga jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah penghuni neraka sebagai mana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Allah berfirman: “Wahai Adam!” maka ia menjawab: “Labbaik wa sa’daik” kemudian Allah berfirman: “Keluarkanlah dari keturunanmu delegasi neraka!” maka Adam bertanya: “Ya Rabb, apakah itu delegasi neraka?” Allah berfirman: “Dari setiap 1000 orang 999 di neraka dan hanya 1 orang yang masuk surga.” Maka ketika itu para sahabat yang mendengar bergemuruh membicarakan hal tersebut. Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah siapakah di antara kami yang menjadi satu orang tersebut?” Maka beliau bersabda: “Bergembiralah, karena kalian berada di dalam dua umat, tidaklah umat tersebut berbaur dengan umat yang lain melainkan akan memperbanyaknya, yaitu Ya’juj dan Ma’juj. Pada lafaz yang lain: “Dan tidaklah posisi kalian di antara manusia melainkan seperti rambut putih di kulit sapi yang hitam, atau seperti rambut hitam di kulit sapi yang putih.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Padahal kita ketahui bahwa kaum muslimin saat ini adalah hampir separuh penduduk dunia dan terus bertambah, sedangkan kaum kuffar di Eropa jumlahnya kian berkurang karena mereka ‘malas’ untuk menikah dan punya anak. Bahkan di antara negara-negara Eropa yang memberikan tunjangan agar penduduknya mau menikah dan punya anak.

Kabar yang sedikit menggembirakan kita adalah kenyataan bahwa Ya’juj dan Ma’juj yang akan keluar menjelang hari kiamat itu jumlahnya sangat banyak, hingga mampu meminum air danau thobariah hingga kering, sebagaimana dikabarkan dalam hadits yang shahih. Akan tetapi kita tidak mengetahui berapa perbandingan sebenarnya antara orang yang mengaku islam dengan orang-orang kafir. Sedangkan orang yang mengaku Islam dan mengucapkan kalimat syahadat belum tentu masuk surga. Sebab…

Mengucapkan Kalimat Syahadat Bukan Jaminan Masuk Surga

“Wah, ngawur ente!!” (berdasarkan hadits “Siapa yang mengucapkan laa ilaaha illallah akan masuk surga”). Mungkin itu komentar yang muncul, setelah membaca sub judul di atas. Akan tetapi yang kami maksudkan di sini adalah, bahwa hanya sekedar perkataan tidaklah bermanfaat bagi kita jika kita tidak memahami dan mengamalkan maknanya. Karena kaum munafik juga mengatakan kalimat tersebut, mereka juga sholat, puasa, mengeluarkan zakat, dan pergi haji seperti kaum muslimin yang lainnya. Akan tetapi, mengapa kaum munafik ditempatkan pada jurang neraka yang paling dasar? Allah berfirman,

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيراً
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (QS. An-Nisaa’: 145)

Yang lebih mengherankan, apa yang menyebabkan mereka tidak bisa menjawab 3 pertanyaan yang mudah (siapa Rabbmu? apa agamamu? dan siapa nabimu? di dalam kubur?).

Jawaban mereka adalah sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

هاه، هاه، لا أدري، سمعت الناس يقولون شئ فقلته
“Hah… hah… aku tidak tahu, aku mendengar orang mengatakan sesuatu, kemudian aku mengatakan hal tersebut.”

Pertanyaannya memang mudah, tetapi menjawabnya sangatlah sulit. Karena hati manusia di akhirat merupakan hasil dari perbuatannya di dunia. Jika di dunia dia meremehkan agamanya, maka dia tidak akan bisa mengatakan bahwa agamanya adalah Islam. Sekarang, jika kaum munafik yang mengucapkan syahadat kemudian mengamalkan sholat, puasa, zakat, dan haji, tidak dianggap telah mengamalkan makna syahadat, maka apa sih makna syahadat yang (harus kita amalkan) sebenarnya?

Makna Kalimat Syahadat “Laa Ilaaha Illallah”

Makna kalimat syahadat tersebut bukanlah pengakuan bahwa Allah adalah pencipta, pemberi rezeki dan pengatur seluruh alam semesta ini. Karena orang Yahudi dan Nasrani juga mengakuinya. Akan tetapi mereka tetap dikatakan kafir. Bahkan kaum musyrikin yang diperangi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga meyakini hal tersebut. Sebagaimana difirmankan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam banyak ayat di Al Quran, di antaranya adalah:

قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنْ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمَّنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنْ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنْ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ
Katakanlah (wahai Muhammad): “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya) ?” (QS. Yunus: 31)

Bahkan kaum musyrikin tersebut mengatakan bahwa penyembahan mereka terhadap berhala-berhala yang merupakan patung orang-orang shalih itu adalah dengan tujuan untuk mendapatkan syafaat mereka dan kedekatan di sisi Allah subhanahu wa ta’ala (sebagaimana para penyembah kuburan para wali di sebagian negeri kaum muslimin). Hal tersebut dinyatakan dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala berikut:

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى
Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” (QS. Az-Zumar: 3)

وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ
Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan mudarat dan manfaat bagi mereka, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah.” (QS. Yunus: 18)

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ
“Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah.” (QS. Yusuf: 106)

Yaitu mengimani, bahwa Allah subhanahu wa ta’ala adalah pencipta, pemberi rezeki dan pengatur alam semesta, akan tetapi mempersekutukan- Nya dalam peribadatan. Secara ringkas makna syahadat “Laa ilaaha illallah” adalah tidak ada sembahan yang haq (benar) kecuali Allah. Seorang yang bersaksi dengan kalimat tersebut harus meninggalkan pengabdian kepada selain Allah dan hanya beribadah kepada Allah saja secara lahir maupun batin. Sama saja, baik yang dijadikan sembahan selain Allah itu malaikat, nabi, wali, orang-orang shalih, matahari, bulan, bintang, batu, pohon, jin, patung dan gambar-gambar. Jika kita masih merasa tenang dengan menganggap diri kita adalah ahli tauhid serta memandang remeh untuk mendalami dan medakwahkannya maka perhatikanlah beberapa hal berikut:

Tujuan Penciptaan Jin dan Manusia Adalah Untuk Menauhidkan Allah

(وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka (hanya) menyembahku .” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Seseorang tidaklah dianggap telah beribadah kepada Allah jika dia masih berbuat syirik, sebab amalan ibadah dari orang yang mempersekutukan Allah akan dihapuskan dan tidak bermanfaat sedikit pun di sisi Allah.

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنْ الْخَاسِرِينَ
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65)

Karena tauhid adalah menunggalkan Allah dalam peribadatan, maka syirik membatalkan tauhid sebagaimana berhadats dapat membatalkan wudhu. Jika sholatnya orang yang berhadats tidaklah sah, dalam arti kata belum dianggap telah melakukan sholat sehingga harus diulangi, maka begitu pun syirik jika mencampuri tauhid, akan merusak tauhid tersebut dan membatalkannya.
Tauhid Merupakan Tujuan Diutusnya Para Rasul
Sebelumnya manusia adalah umat yang satu, berasal dari Nabi Adam ‘alaihissalam. Mereka beriman dan menyembah hanya kepada Allah saja. Kemudian datanglah syaitan menggoda manusia untuk mengada-adakan bid’ah dalam agama mereka. Bid’ah-bid’ah kecil yang semula dianggap remah saat generasi berganti generasi, bid’ahnya pun semakin menjadi. Hingga pada akhirnya menggelincirkan mereka kepada bid’ah yang sangat besar, yaitu kemusyrikan.

Iblis terbilang cukup ‘sabar’ dalam melancarkan aksinya selama sepuluh abad untuk menggelincirkan keturunan Adam ‘alaihissalam kepada kemusyrikan –sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu (lihat “Kisah Para Nabi”, Ibnu Katsir)– Hingga tatkala seluruhnya tenggelam dalam kemusyrikan, Allah subhanahu wa ta’ala mengutus Nuh ‘alaihi salam.

Demikianlah, setiap kali kemusyrikan merajalela pada suatu kaum, maka Allah mengutus rasul-Nya untuk mengembalikan mereka kepada tauhid dan menjauhi syirik.

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “sembahlah Allah (saja) dan jauhilah thoghut (sembahan selain Allah).” (QS. An Nahl: 36)

وَمَا أَرْسَلنَا مِن قَبلِكَ مِنْ رََسُولٍ إِلا نُوحِي إلَيهِ أنَّه لا إِلهَ إلا أنَا فَاعْبُدُونِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: bahwa tidak ada sembahan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al Anbiya: 25)

Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus, Allah subhanahu wa ta’ala tidak lagi mengutus rasul. Hal ini bukanlah dalil bahwa kemusyrikan tidak akan pernah terjadi lagi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagaimana dikatakan beberapa orang. Akan tetapi Allah subhanahu wa ta’ala menjamin bahwa akan senantiasa ada segolongan dari umat ini yang berada di atas tauhid dan mendakwahkannya, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim.

Tauhid Adalah Kewajiban Pertama Bagi Manusia Dewasa dan Berakal
Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa mendahulukan perintah tauhid dan menjauhi syirik, sebelum memerintahkan yang lainnya dalam setiap firmannya di Al Quran.

وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئًا وَبِالوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي القُرْبَى وَاليَتَامَى وَالمَسَاكِيْنَ وَالْجَارِ ذِي القُرْبَى وَالجَارِ الجُنُبِ والصَّاحِبِ بِالجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan- Nya dengan suatu apapun. Dan berbuat baiklah pada kedua orang tua (ibu & bapak), karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabiil dan hamba sahayamu.” (QS. An Nisa: 36)

Pelanggaran Tauhid Adalah Keharaman Yang Terbesar

قُلْ تَعَالَوْاْ أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلاَّ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئًا
“Katakanlah: marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: Janganlah kamu mempersekutukan suatu apapun dengan Dia, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua…” (QS. Al An’am: 151)

Allah mendahulukan penyebutan pengharaman syirik sebelum yang lainnya, karena keharaman syirik adalah yang terbesar.

Tauhid Harus Diajarkan Sejak Dini
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada Ibnu Abbas tentang tauhid sejak beliau masih kecil. إذا سألت فاسأل الله و إذ استعنت فستعن بالله “Jika engkau hendak memohon, maka mintalah kepada Allah, jika engkau hendak memohon pertolongan, maka memohonlah kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)

Tauhid Adalah Materi Dakwah Yang Pertama Kali Harus Diserukan
Saat mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إنك تأتي قوما من أهل الكتاب فليكن أول ما تدعوهم إليه شهادة أن لا إله إلا الله – و في رواية : إلي أن يوحدوا الله
“Sesungguhnya kamu akan mendatangi kaum Ahli Kitab, maka hendaklah dakwah yang pertama kali engkau serukan kepada mereka adalah syahadat Laa ilaaha illallah (dalam riwayat lain disebutkan: agar mereka menauhidkan Allah).” (HR. Bukhari, Muslim)

Jika kita masih menganggap bahwa, itu jika yang menjadi objek dakwah kita adalah orang kafir. Jika kaum muslimin maka tidak demikian. Maka ingatlah, betapa banyak kaum muslimin yang jika tidak mendapatkan kesembuhan dari penyakit secara medis mereka berbondong-bondong mengunjungi dukun atau yang dikenal dengan istilah sekarang sebagi paranormal. Ingatlah, betapa banyak kaum muslimin yang tinggal di pesisir pantai yang melakukan penyembelihan kurban kepada selain Allah (baca: Nyi Roro Kidul) yang mereka istilahkan dengan sedekah laut. Ingatlah, betapa banyak kaum muslimin yang menyembelih kerbau untuk ditanam kepalanya di bawah jembatan yang hendak mereka bangun, sebagai persembahan agar mereka tidak diganggu oleh jin penunggu daerah tersebut? Berapa banyak kemusyrikan- kemusyrikan yang merajalela di tengah umat ini, sedangkan sebagian kaum muslimin yang lain mengatakan bahwa hal tersebut adalah ‘kebudayaan’ bangsa yang harus dilestarikan? Betapa sedikitnya kaum muslimin yang memahami dan mengamalkan tauhid? Lahan dakwah tauhid masih terlalu luas, akankah kita berdiam diri dan tetap meremehkan masalah ini? Wallahu waliyyut taufiiq.
Rujukan:


  1. Firqotun Naajiyah (Syaikh Muhammad bin Jamil Zaini)

  2. Syarah Qowaidul Arba’ (Syaikh Shalih bin Abdul ‘Aziz Aalu Syaikh)

  3. Mutiara Faidah Kitab Tauhid (Ustadz Abu Isa Abdullah bin Salam)


Ukhti Muslimah, Ketahuilah Hakekat Kesyirikan!









Penulis: Ummul Hasan
Muroja’ah: Al-Akh Al-Ustadz Ari Wahyudi 

وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاء فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ

“Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (QS. Al-Hajj: 31)

Saudariku muslimah, demikianlah Allah menegaskan nasib seseorang yang berbuat syirik terhadap Allah. Betapa meruginya dia, ketika telah jatuh dari langit dia kemudian disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. Betapa meruginya dia. Apakah hikmah di balik perumpamaan yang telah Allah sampaikan tersebut?

Kesyirikan di Zaman Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam Hingga Zaman Sekarang

Syirik adalah mempersekutukan Allah dalam penyembahan terhadap-Nya. Syirik merupakan lawan dari tauhid (mengesakan Allah dalam penyembahan terhadap-Nya)








, sedangkan tauhid adalah inti ajaran setiap Rasul yang diutus oleh Allah. Maka tauhid yang sempurna haruslah terbebas dari noda kesyirikan. Akar kesyirikan adalah kebodohan manusia terhadap Allah. Manusia tidak mengenal Allah dengan baik, sehingga tidak pula mengenal tata cara beribadah yang benar kepada Allah. 

Adakalanya manusia sadar bahwa dirinya telah berbuat syirik kepada Allah namun karena kesombongannya untuk menerima kebenaran maka dia tetap teguh di atas kesyirikannya, sebagaimana yang terjadi pada kaum musyrikin di zaman Rasulullah. Mereka enggan mengucapkan syahadat Laa ilaaha illallah, karena mereka benar-benar paham bahwa maksud syahadat tersebut adalah tidak bolehnya menyembah sesuatu selain Allah, baik itu memberi sesajen, memohon do`a kepada orang-orang yang dianggap sholih, dan berbagai bentuk peribadatan yang lain. Mereka hanyalah sombong untuk menerima kebenaran ajaran Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam.

قُلْ مَن يَرْزُقُكُم مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ أَمَّن يَمْلِكُ السَّمْعَ والأَبْصَارَ وَمَن يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيَّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَن يُدَبِّرُ الأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللّهُ فَقُلْ أَفَلاَ تَتَّقُونَ

Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya ?” (QS. Yunus: 31)

Di sisi lain, adapula manusia yang benar-benar bodoh karena tidak menyadari bahwa dirinya sedang terjerumus dalam kesyirikan, sedangkan mereka merasa dirinya sedang beribadah kepada Allah dengan peribadatan yang sempurna. Inilah yang pada umumnya terjadi di masa kini, dimana orang-orang yang mempersembahkan peribadatan kepada selain Allah merasa bahwa mereka sedang beribadah kepada Allah. Mereka memberi sesajen ke tempat-tempat yang mereka anggap keramat padahal tempat-tempat itu sama sekali tidak dapat mendatangkan manfaat ataupun mudhorot bagi mereka, mereka berbondong-bondong datang ke kuburan-kuburan orang-orang yang mereka anggap wali (seperti: Wali Songo) lalu mereka berdo`a dengan begitu khusyu` nya di sana, mereka takut akan kemurkaan “penjaga gunung” jikalau sesajen tak dihantarkan kepadanya lalu muncullah gempa yang menggoncangkan pasak-pasak bumi, mereka sangat khawatir bila ratu penjaga pantai tak diberi sepotong kepala kerbau maka sang ratu akan mendatangkan bencana dari lautan kepada mereka. Demikianlah kebodohan musyrikin zaman sekarang. Kesyirikan yang mereka lakukan bukan hanya dalam uluhiyah (penyembahan makhluk terhadap Al-Kholiq yaitu Allah), tetapi juga dalam perkara rububiyah (yaitu hal-hal yang hanya bisa dilakukan oleh Allah, seperti menciptakan, mendatangkan bencana, memberi rezeki, dan sebagainya). Betapa besar kebodohan orang-orang musyrik yang menganggap bahwa selain Allah (yaitu “penjaga gunung”, ratu penjaga pantai, orang-orang yang mereka anggap wali, dan tempat-tempat yang mereka anggap keramat) bisa memberi rezeki atau membebaskan mereka dari marabahaya, lalu karena itu orang-orang musyrik dengan penuh harap dan takut menyembah sekutu-sekutu Allah itu sebagaimana mereka menyembah Allah. Bahkan seringkali mereka lebih mengagungkan sekutu-sekutu tersebut dibandingkan pengagungan mereka terhadap Allah. Sebagaimana yang sering kita jumpai orang-orang yang sangat takut bila bencana datang akibat kemurkaan Nyi Roro Kidul Ratu Pantai Selatan, padahal mereka tidak takut bila Allah menimpakan azab yang sangat pedih secara tiba-tiba akibat kesyirikan yang senantiasa mereka lakukan tersebut.

Hakekat Kesyirikan

Orang-orang musyrik mempersembahkan peribadatan kepada selain Allah dapat terjadi akibat salah satu diantara dua hal:

  1. Mereka menganggap bahwa sekutu-sekutu Allah yang mereka sembah itu memiliki kekuasaan yang sama dengan kekuasaan Allah, seperti kemampuan Dewi Sri menumbuhkan tanaman padi sebagaimana Allah pun dapat melakukannya, kemampuan “penjaga gunung” mendatangkan gempa bumi sebagaimana Allah pun dapat melakukannya.

  2. Mereka menganggap bahwa sekutu-sekutu tersebut hanya merupakan wasilah (perantara) dalam mendekatkan orang-orang musyrik tersebut kepada Allah, seperti berdo`a pada orang-orang yang dianggap wali agar mereka hajat mereka dapat segera tersampaikan kepada Allah. Mereka menganggap Allah seperti raja yang sulit untuk mengetahui seluruh kebutuhan rakyatnya bila tidak dibantu oleh para pendamping yaang merupakan wasilah/perantara. Padahal bukankah di Al-Qur’an telah sangat sering disebutkan bahwa Allah adalah Al-Bashir (Yang Maha Melihat) dan As-Samii` (Yang Maha Mendengar)??!


Dengan mengenali hakekat kesyirikan, kita bisa mengetahui sebab-sebab kemusyrikan di zaman Rasulullah hingga zaman sekarang. Seorang ulama besar, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah, menyebutkan bahwa hakekat kesyirikan kembali kepada dua perkara:

  1. Tasyabbuh, yaitu menyerupakan makhluk dengan Al-Kholiq dalam kekhususan yang dimiliki Allah (Al-Kholiq/Pencipta), seperti: menciptakan.

  2. Tasybihul Kholiq bil makhluq, yaitu menyerupakan Al-Kholiq dengan makhluk, seperti: orang-orang Nasrani yang menamakan Allah dengan Tuhan Bapak.


Jika kita ingin merunut kedua hakekat kesyirikan tersebut, maka kita akan kembali pada akar kesyirikan yaitu kebodohan manusia tentang Allah. Bagaimana tidak dikatakan bodoh bila telah jelas tanpa keraguan bahwa yang memiliki kemampuan untuk menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan dan mematikan, mengatur segala urusan, yang memiliki segenap kekuasaan alam semesta hanyalah Allah sehingga dengan sebab itulah hanya Allah yang berhak disembah, namun musyrikin tersebut tetap mempersembahkan bentuk peribadatan kepada selain Allah. Dengan kata lain, mereka menjadikan bagi Allah sekutu-sekutu yang sama sekali tidak memiliki kemampuan sebagaimana yang dimiliki oleh Allah. Mereka memberikan hak uluhiyah (penyembahan) kepada sesuatu yang tidak memiliki hak rububiyah (kemampuan untuk mencipta, mengatur alam semesta, dan berbagai kemampuan lain yang hanya dimiliki oleh Allah).

Bagaimana mungkin kita menyamakan Allah dengan makhluk? Padahal antara makhluk dan Al-Kholiq (Pencipta) pastilah berbeda. Al-Kholiq itu Maha Kuasa atas segala sesuatu, sedangkan makhluk tidak memiliki kekuasaan sedikitpun kecuali bila Al-Kholiq membantu mereka. Maka, bagaimana mungkin makhluk yang lemah bisa disamakan dengan Al-Kholiq yang Maha Kuasa? Pemikiran rusak seperti inilah yang merasuki jiwa orang-orang musyrik sejak dahulu hingga sekarang.

Milikilah Kunci Penutup Pintu Kesyirikan

Saudariku muslimah, tentunya kita bersama telah mengetahui bahwa sesungguhnya Al-Qur`an adalah petunjuk bagi orang-orang bertakwa.

الم. ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
“Alif laam miim. Kitab (Al Quraan) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.”
(QS. Al-Baqarah: 1-2)

Maka, renungilah kembali sebuah surat di dalam Al-Qur’an yang sudah sangat sering kita baca. Hendaknya surat tersebut menjadi perenungan bagi setiap orang yang mempersembahkan peribadatan mereka kepada selain Allah.

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.”

Al-Qur’an merupakan ucapan yang paling benar, maka pintu kesyirikan manalagi yang bisa dibuka bila Allah sendiri yang telah menegaskan di dalam Al-Qur’an bahwa TIDAK ADA SESUATU PUN YANG SETARA DENGAN- ALLAH??!
(Disarikan dari Syarah Kasfu Syubuhat oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al-`Utsaimin dan beberapa catatan ta`lim, seperti: Kasyfu Syubuhat dan Lum`atul I`tiqod)

Ketika Cobaan Sedang Menerpa

Penulis: Ummu Aufa
Muroja’ah: Ust. Abu Mushlih

Saudariku, kita telah diperingatkan
“Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (QS. Al Anfaal: 73)

Bencana demi bencana datang silih berganti menyapa kita. Mulai dari banjir yang menerjang beberapa kota, kecelakaan transportasi darat, laut sampai udara dan beberapa musibah lain, seperti angin puting beliung, gempa dan tanah longsor, belum lagi musibah karena penyakit Demam berdarah, diare, busung lapar dsb. Astaghfirullah, hati manusia mana yang acuh melihat keadaan seperti itu?! Deraian airmata atau isak tangis entah karena kehilangan sanak saudara atau kehilangan harta benda atau karena penyakit yang sedang diderita. Dan keadaan seperti itu sangatlah berat jika dirasakan khususnya bagi wanita yang mempunyai beberapa peran, wanita sebagai ibu atau sebagai istri. Wanita yang mempunyai hati selembut kapas, penuh simpati, mudah terbawa suasana, dan mudah pula rapuh hatinya.

Siapa yang tak kenal hati wanita?! Wanita adalah sesosok manusia yang dianugerahi dengan perasaan yang halus. Selembut-lembutnya hati seorang laki-laki masih lembut hati seorang wanita yang paling tegar sekalipun. Betapa hatinya bagaikan gelas-gelas kaca, sekali pecah hancur sampai berkeping-keping. Perasaan seperti itu sangat rentan terhadap kekecewaan dan kesedihan. Biasanya wanita mengekspresikan perasaan tersebut dengan menangis, entah menangis secara sembunyi-sembunyi ataupun menangis secara berlebihan, yaitu dengan menampak-nampakkan kepada setiap orang untuk menunjukkan betapa sedihnya ia. Namun jika tangisan tersebut berlebihan hingga mengeraskan suara dan seakan-akan menunjukkan kekecewaan atas Qadha’ dan Qadhar Allah Subhanu Wata’alla ini yang tidak boleh, Allah menguji manusia dengan batas kemampuan masing-masing manusia:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al Baqoroh: 286)

“Dari Abu Musa, Abdullah bin Qais radhiyallahu’ anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berlepas diri dari wanita yang meratap ketika ditimpa musibah, mencukur rambut dan merobek-robek saku baju.”

Menangislah sewajarnya jika memang dengan menangis hati kita lebih lega, karena menangis adalah ciri seorang wanita. Menangis tidak selamanya termasuk bagian orang yang lemah dan tidak tegar, misalnya para shahabat seperti umar bin khaththab radhiyallahu’ anhu pernah menangis jika mengingat keagungan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga menempatkan waktu yang sesuai untuk menangis itu yang terbaik. Musibah silih berganti, laksana bergantinya siang dan malam, hati yang kuatlah yang diperlukan untuk menepis kesedihan-kesedihan yang melanda. Dan hati yang kuat hanya ada bersama dengan iman yang kuat, rasa pasrah terhadap segala takdir-Nya.

Saudariku, mungkin diantara kita saat ini ada yang sedang mengalami musibah tersebut, mungkin keluarga kita atau handai taulan kita. Maka jadilah orang yang kuat dan dapat menguatkan orang di sekitar kita, serahkanlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala serta katakanlah “Innalillahi wa inna ilahi roji’un” “sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali.” Hal tersebut akan lebih baik untuk kita lakukan, dan telah dicontohkan oleh para salaf ketika mereka ditimpa musibah.

Dan janganlah menangis berlebihan bahkan hingga disertai menyakiti diri sendiri seperti memukul-mukul pipi sendiri atau mengatakan kata-kata yang kasar yang menunjukan rasa tidak suka dan tidak sabar atas musibah dan cobaan tersebut atau malah menyalah-nyalahkan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan ada yang keterlaluan sampai mengakhiri hidupnya (bunuh diri), ia meyakini dapat menyudahi kesempitan yang sedang dialaminya di dunia akan tetapi sebenarnya malah membuka kesempitan yang lain yang justru ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi setelah itu, laksana beralih dari pasir yang panas ke dalam bara api.

Na’udzubillahi min dzalik. Mereka berpikir bahwa kematian dapat mengakhiri apa yang mereka tidak sukai, menghindar dari masalah, dan bersikap sebagaimana pengecut. Namun sebenarnya ia akan dihadapkan masalah yang lebih berat dan ia takkan mungkin bisa bunuh diri lagi untuk melarikan diri.

Ternyata pikiran sempit mereka dapat menyulitkan mereka sendiri bahkan kesulitan yang paling sulit.

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’ anhu dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda: “Bukan termasuk golongan kami orang yang menampari pipi, merobek-robek saku dan berseru-seru dengan seruan jahiliyyah.” (Muttafaqun ilaihi)

Saudariku disetiap perjalanan hidup kita tak lekang dari musibah dan cobaan, baik dengan kehilangan orang yang kita sayangi, kehilangan harta yang telah kita kumpulkan, atau penyakit yang telah kita derita. Sebagai mukmin yang cerdas hendaknya kita mengambil kesempatan untuk meraup pahala dari setiap kesulitan yang sedang kita hadapi. Dan hendaknya kita bisa memetik hikmah disetiap musibah dan cobaan. Wallohu a’lam bishowab.

Jangan Menyerah Saudariku!


Penulis: Ummu Hafidz
Muroja’ah: Ustadz Subhan Khadafi, Lc.

Pusing! itulah yang ada di kepala Ida (bukan nama sebenarnya). Sepertinya ‘tuntutan hidup’ mengharuskan dia bekerja, yang itu berarti dia harus bercampur baur dengan para pria. Ya Allah, kuatkanlah imannya dan berikan sifat istiqomah dalam menjalankan ketaatan kepada-Mu. Aamiin.

Sebuah tuntutan dari orang yang telah membiayai pendidikan (kuliah), baik itu orang tua, kakak, paman, bibi, atau yang lainnya adalah sebuah kewajaran ketika mereka merasa bahwa ‘tugas’ mereka menyekolahkan seorang anak telah selesai. Lalu, apakah setiap tuntutan itu harus dipenuhi? Lalu kemudian teringat sebuah hadits dari Rasulullah sholallahu’alaihiwas salam yang maknanya adalah sebuah kebaikan dibalas dengan kebaikan yang serupa, dan bila tidak mampu maka dengan mendoakannya (HR. Baihaqi). Berbagai pikiran mungkin berkecamuk di benak, “Entah telah berapa puluh juta yang mereka telah keluarkan untuk membiayai kuliahku, tapi entah berapa yang bisa kubalas, atau entah apakah sebanding yang kudapat sekarang dengan yang mereka korbankan”. Di samping tuntutan dari orang-orang di belakang layar selama proses menempuh perkuliahan, masih pula dikejar-kejar oleh kebutuhan hidup yang perlu dipenuhi. Dan biaya-biaya tak terduga yang pada intinya akan mengurangi ‘bekal’ yang masih tersisa. Seakan-akan semua keadaan itu berteriak bersama-sama, “Kerja! kerja! kerja!”, “Cari yang bergaji wah!”, “Pendekkan saja jilbabmu, tidak apa-apa, biar cepat mendapatkan kerja!”, “Lepas cadarmu, tidak ada yang mau menerima wanita seperti dirimu”, “Jangan cuma kerja yang begitu!”. Dan bisikan-bisikan hawa nafsu yang setiap orang pasti memilikinya, dan tidaklah hawa nafsu itu melainkan mengajak pada keburukan.

Saudariku, kuatkan imanmu!

Dimana pelajaran tauhid yang selama ini telah engkau pelajari? Dan kemanakah perginya konsekuensi dari pengenalan nama dan sifat Allah Ta’ala yang telah engkau ketahui? Engkau mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha Kaya. Engkau telah mengetahui bahwa Allah Ta’ala telah mengatur seluruhnya dan tertulis dalam kitab Lauh Mahfuz. Jauh, jauh sebelum engkau diciptakan. Segala ketentuannya tak dapat dirubah. Namun, engkau adalah manusia yang menjalankan dengan berbagai pilihan. Dan engkau akan dimudahkan pada setiap takdir yang telah ditentukan. Dari pengenalanmu tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala, engkau mengetahui, bahwa rezeki, kehidupan yang baik dan buruk, seluruhnya telah ditentukan. Maka, berdoalah! Dan bersabarlah! Serta bersyukurlah dengan keadaanmu sekarang.

…Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (Al Imraan [3]: 145)

Engkau tidak dapat mengejar tujuan hidup berupa kekayaan. Dan engkau -seharusnya- tidak menanggalkan pakaian ketakwaan. Kekayaan telah ditentukan. Nikmat Islam telah diberikan. Keadaan yang diberikan kepadamu sekarang, insya Allah adalah lebih baik dari yang lain atau yang sebelumnya. Jika engkau masih memikirkan, antara keinginan yang kuat untuk tetap bertahan dalam ketaatan menjalankan syari’at, maka bersyukurlah! Karena itu adalah keadaan yang lebih baik untuk dirimu. Bandingkanlah dengan keadaan mereka yang tidak perlu bersusah payah mempertimbangkan itu semua. Dan dengan mudahnya mereka jatuh dalam gelimang dosa. Dan salah satu cara untuk mewujudkan rasa syukurmu adalah dengan lebih menjalankan ketaatan kepada-Nya. Perhatikanlah firman Allah ta’ala kepada orang-orang yang telah diberikan nikmat.

…Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (Al A’raaf [7]: 69)

Nikmat yang engkau rasakan dalam menjalankan ketaatan dalam agama Islam adalah jauh lebih baik dari dunia dan segala isinya. Tidak semua orang Islam dapat merasakan ini. Karena terdapat dua nikmat dalam Islam. Nikmat karena telah beragama Islam (ni’mat lil islam) dan nikmat dalam Islam itu sendiri (ni’mat fil islam). Tidak semua orang Islam mendapatkan nikmat untuk menjalankan ketundukan pada syari’at yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan telah dijelaskan oleh Nabi kita Muhammad sholallahu ‘alaihi wa sallam. Ya! Baiklah! Masih berkutat di pikiranmu. Bagaimana dengan kebutuhan hidupku?! Bagaimana dengan balas jasaku? Allahumma… semoga Allah memudahkan jalanmu saudariku. Tidakkah engkau ingat bahwa masing-masing telah ditentukan rezekinya. Bahkan sampai binatang yang cacat sekalipun, yang ia tidak dapat mencari makanan sendiri atau mangsa sendiri. Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji pada hamba-hamba- Nya lewat firman-Nya (dan sungguh janji Allah Ta’ala adalah benar adanya)

…Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) -Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. At Thalaq [65]: 2)

Dan ayat ini sejalan dengan sabda Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam ketika memberikan jalan bagi seorang muslim dalam menghadapi kehidupan di dunia dimana seorang makhluk memiliki berbagai kebutuhan,

Sekiranya kalian bertawwakal kepada Allah secara benar maka Dia akan memberi rezeki kepada kalian sebagaimana Allah memberi rezeki pada burung. Mereka berangkat pada waktu pagi dalam keadaan sangat lapar dan pulang dalam keadaan sangat kenyang. (Hadits riwayat Ahmad, Tirmidzi, Nasai, Ibn Majah, Ibn Hibban, dan Hakim. Tirmidzi berkata, hadist ini hasan shohih)

Saudariku… burung tersebut tentu tidak memastikan bahwa setiap bulannya harus mendapatkan makanan sekian dan sekian. Namun ia berusaha untuk mendapatkan apa yang dia butuhkan dan mendapatkan rezeki dari Allah Subhanhu wa Ta’ala. Maka bersyukur adalah yang lebih layak engkau lakukan dan dengan demikian maka akan terwujud sikap qona’ah dalam hatimu.

Syaitan menjanjikan kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan, sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengatahui. (Al-Baqoroh [2]: 268) Lalu, bagaimana dengan balas jasaku? Maka dengan menjalankan keta’atan kepada Allah, engkau memberikan balasan yang insya Allah jauh lebih besar manfaatnya untuk mereka di akherat nanti. Mengapa? Perhatikan hadits dari Rasulullah sholAllahu’alaihiwas salam berikut ini (yang secara makna artinya) “Tidak ada ketaatan pada makhluk dalam hal kemaksiatan pada Allah.” Dan dari Abu Huroiroh rodhiallahu’anhu Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia menanggung dosanya dan juga menanggung dosa orang-orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka. (HR. Muslim)

Maka jika engkau mengikuti mereka dalam sebuah hal yang dapat menjerumuskanmu dalam kemaksiatan, maka ketahuilah saudariku, engkau juga telah memberikan dosa-dosa yang semisal kepada mereka. Wal’iyyadzubillah. Dan berpuluh-puluh juta yang telah mereka korbankan untukmu agar engkau pada akhirnya menjalankan sebuah kemaksiatan tidak akan memberi manfaat sedikitpun di akherat nanti dan justru yang terjadi adalah sebaliknya, mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas segala amal perbuatannya. Maka, janganlah ukur segala sesuatu dengan materi keduniaan. Karena ada kehidupan yang jauh lebih patut untuk dipikirkan dan dipersiapkan.

Pesan terakhir yang paling baik adalah kalimat dari manusia terbaik yaitu Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam, dari Abu Sa’id Al-Khudry rodhiallahu’anhu, dia berkata. ‘Aku memasuki tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau sedang demam. Lalu kuletakkan tanganku di badan beliau. Maka aku merasakan panas di tanganku di atas selimut. Lalu aku berkata. ‘Wahai Rasulullah, alangkah kerasnya sakit ini pada dirimu’. Beliau berkata: ‘Begitulah kami (para nabi). Cobaan dilipatkan kepada kami dan pahala juga ditingkatkan bagi kami’. Aku bertanya. ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya ? Beliau menjawab: ‘Para nabi. Aku bertanya. ‘Wahai Rasulullah, kemudian siapa lagi? Beliau menjawab: ‘Kemudian orang-orang shalih. Sungguh salah seorang di antara mereka diuji dengan kemiskinan, sampai-sampai salah seorang diantara mereka tidak mendapatkan kecuali (tambalan) mantel yang dia himpun. Dan, sungguh salah seorang diantara mereka merasa senang karena cobaan, sebagaimana salah seorang diantara kamu yang senang karena kemewahan’. (HR. Ibnu Majah, Al-Hakim, di shahihkan Adz-Dzahaby)

Jangan menyerah saudariku!
Rezeki yang kau butuhkan,
tidak hanya bertumpuk pada hiruk pikuk perkantoran.
Tidak hanya terkumpul pada tempat yang memudahkanmu menjalankan kemaksiatan.
Balas jasamu tidak sekedar materi keduniaan.
Sebuah do’a dan amal sholeh lebih dapat menghindarkan mereka dari kehinaan.
Insya Allah.
Semoga Allah memudahkanmu dalam ketaatan.
Dan memberikan yang lebih baik, yaitu manisnya iman. Sebuah nasihat bagi diriku dan ukhtifillah…

Aku Bahagia dalam Islam

Oleh: Aidil Heryana, S.Sosi

Keputusan paling besar yang pernah kulakukan dalam hidupku ternyata juga merupakan suatu hal yang luar biasa sederhana. Mengucapkan dua kalimat syahadat ini, kulakukan setahun lalu di depan dua orang saksi. "Aku bersaksi tidak ada Ilah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul-Nya."Ucapku, dan mulai saat itu, aku menjadi seorang Muslim.

Antara yakin dan sedikit tidak percaya dengan apa yang telah dilakukannya, Hilary Saunders berusaha untuk menjajaki kembali keputusannya. Mualaf asal Inggris dan wartawati Al Jazeera itu berada dalam kegamangan. Negeri Yordanlah yang akan menjadi saksi keteguhan iman yang telah menjadi pilihannya.

Hingga detik saat mengucapkan syahadat itu, ia masih belum sepenuhnya yakin bahwa itulah yang ingin ia lakukan. "Bagaimana kalau suatu pagi aku terbangun dan berubah pikiran? Mungkinkah aku akan merasa telah melakukan sebuah kesalahan besar?"

Tetapi nyatanya dia merasakan betapa telah berubah hidupnya. Dia tak tahu bagaimana harus menggambarkannya, tetapi saat dia mengucapkan kata-kata itu, dia merasakan kebahagiaan dan rasa cinta memenuhi seluruh relung hatinya dan baru empat hari kemudian dia berhenti merasa seakan-akan tengah melayang-layang.

"Aku hampir saja menggambarkan pengalaman batinku itu sebagai coming out, keluar, karena untuk pertama kali suatu bagian penting namun sangat rahasia dari diriku, kini muncul dan diketahui orang lain."

Prosesi keislamannya barangkali tidak lebih dari sekadar beberapa menit, tetapi itu adalah puncak dari sebuah pencarian yang telah dijalani sepanjang hidupnya. Kedua orangtuanya agnostik-mereka tidak percaya akan adanya Tuhan, dan membesarkannya dan kedua saudara perempuannya tanpa agama supaya mereka bisa memutuskan sendiri bila dewasa nanti.

Sejak kecil dirinya sudah menyadari bahwa dia tengah mencari sesuatu, entah apa. Pada saat-saat tertentu dia bahkan merasa seakan-akan seperti sebuah kapal tanpa kemudi di laut yang bergolak, tak tahu ke mana harus berlabuh. Saat mulai kuliah, Hilary muda mulai meneliti berbagai kepercayaan yang ada. Misalnya, sebuah sistem falsafah yang dikenal sebagai The Work, yang ternyata banyak menyontek Islam, meskipun dia belum tahu ketika itu. Hilary juga meneliti berbagai filosofi new-age, mencoba meditasi Budha, dan membaca berbagai buku pengembangan diri.

Di masa lalu pun hubungan dengan lawan jenis seringkali bermasalah. Suatu kali, sesudah putus dari seorang pacar, dia baca buku karya Robin Norwood yang berjudul Wobel Who Love Too Much. Sebenarnya Hilary sudah pernah membacanya dan dia berpikir buku itu hanya cocok untuk perempuan-perempuan yang terlalu tergantung kepada pacar atau suami yang justru senang memukuli mereka. Tapi kali ini Hilary berpikir. Jangan-jangan, dia pun sama dengan semua perempuan yang diceritakan oleh Robin Norwood itu, maka dia pun mengerjakan semua hal yang disarankan penulisnya.

Buku itu mendorong perempuan untuk mengembangkan spiritualitasnya, mencoba lebih menghargai diri sendiri, dan barangkali juga mengikuti konseling. "Ini sebuah titik penting dalam perjalanan hidupku karena aku, saat itu, juga sedang mempelajari konsep reliji yang mengajari orang tentang kasih sayang. Benakku penuh dengan pergulatan konsep ketuhanan. Aku terus mencari ke mana seharusnya aku melangkah secara spiritual."

Seiring berjalannya waktu, kemudian Hilary mendapatkan pacar seorang pria Muslim. "Sebenarnya sama sekali tidak ada niatku berpacaran dengan seorang Muslim." Kenang Hilary. Ironisnya, kebetulan saja hal ini terjadi sesudah mereka mabuk-mabukan (bisa dibilang, pria itu adalah seorang muslim yang saat itu tengah khilaf dan melakukan kesalahan).

"Pada saat itu, pengetahuanku nol tentang Islam. Aku tidak pernah punya teman muslim di masa kecil dan remaja, dan hampir semua citra yang kumiliki tentang agama ini negatif. Pada pandanganku, Islam itu kuno, peninggalan jaman kegelapan, sangat menindas dan otoriter terhadap perempuan. Persepsiku bahwa Islam itu sangat anti perempuan menjadi salah satu sumber perdebatan kami. Aku menantang pacarku ketika itu untuk menjelaskan mengapa Islam demikian anti feminis? Aku keluarkan semua argumentasi yang biasa dikemukakan orang di Barat tentang Islam, seperti: "Islam itu mengajari laki-laki untuk merendahkan perempuan. Kalau tidak, kenapa Islam mengizinkan pria memiliki empat orang istri?" Serentetan hujatan nyaris tak bisa dipatahkan pacarnya.

"Jujur saja, semua perdebatan soal Islam inilah yang membuat kami bertahan pacaran selama empat tahun. Dia selalu berusaha mencoba menjawab semua pertanyaanku, dan memberiku rujukan dari Al-Quran dan hadits. Aku mulai membacanya sendiri, dan perlahan-lahan semua pertanyaanku mulai terjawab, sampai aku tersadar bahwa banyak sekali pandanganku yang keliru tentang Islam. Karena sedikitnya pengetahuanku-misalnya tentang bahwa laki-laki boleh beristri empat-aku keliru menyimpulkan." Hilary mencoba meyakinkan diri.
"Salah satu hal yang juga kalau kusadari adalah bahwa dalam Islam, poligami bukannya didorong dan dipromosikan melainkan ditolerasi. Kadang-kadang memang poligami menjadi kebutuhan. Tetapi selalu ada rambu-rambu penjaganya. Kalau seorang pria menikah namun istrinya tak bisa memberinya anak, maka ia boleh mengambil istri kedua dengan kesepakatan dari istri pertama. (di lain pihak, bila seorang pria tidak bisa memberi anak, maka si istri dapat meminta cerai). Bagiku, ini cara yang lebih baik daripada yang terjadi di barat, yang memungkinkan si suami menceraikan istri tanpa tunjangan apa pun." Terang Hilary makin mantap.

"Doktrin tentang poligami ini sebenarnya adalah untuk melindungi wanita. Bukan untuk mendorong kaum pria mengumpulkan sekian istri untuk berbangga-bangga. Inilah jenis pertanyaan yang aku lontarkan sendiri, lalu aku perdebatkan sampai kehabisan jawaban sendiri. Misalnya, mengapa perempuan membutuhkan perlindungan pria? Mengapa perempuan tak boleh memiliki lebih dari satu suami? Aku tersadar bahwa seorang perempuan tidak mungkin memiliki empat suami karena tentu akan sulit menentukan siapa ayah anak-anaknya, dan para ayah itu bisa saja lalu berkelahi soal siapa yang harus menunjang kehidupan anak-anak tersebut." Hilary lalu tersadar, betapa sangat masuk akalnya Islam.

Beberapa waktu kemudian, Hilary dan pacarnya pisahan. Hilary lalu pergi berlibur ke Yordania. Di sanalah dia akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam. Entah bagaimana caranya dia sampai pada keyakinan itu, yang jelas tiba-tiba saja dia yakin sepenuhnya. Di tempat yang sungguh indah itulah Hilary menyaksikan bagaimana cara sesama muslim berinteraksi, seperti apa rasanya mendengar adzan-sungguh -sungguh dia tersentuh karenanya.

Sekembalinya ke Inggris, dia mendaftar ke sebuah kursus mengenal Islam selama tiga hari di Masjid Agung di Regent's Park, di utara London. Di penghujung hari yang ketiga itulah Hilary memutuskan bahwa sudah tiba waktunya dia bersyahadat.

Pada saat mengikuti kursus itu Hilary mendapat sejumlah teman baik. Tentu saja, sebagian besar sahabat muslimnya ada juga yang mualaf. Tentu, banyak sekali orang masuk Islam di Inggris-sekitar 10.000 dari 1.8 juga Muslim di Inggris adalah mualaf berkulit putih atau Afrika Karibia.

Salah satu masalah yang mereka hadapi adalah, karena mereka tidak tumbuh besar di tengah-tengah masyarakat Muslim, sulit bagi mereka untuk membangun hubungan antar manusia. Islam tidak mengizinkan pacaran. Islam memerintahkan masyarakat untuk membantu menikahkan orang-orang yang belum menikah.

"Aku sendiri merasa akan ada kendala teknis dari pendekatan ini secara pribadi. Tetapi aku sendiri sangat, sangat ingin menikah dan aku yakin pada akhirnya aku akan mendapatkan seorang suami yang baik, insya Allah." Ungkap Hilary penuh harap.

Sejak memeluk Islam, Hilary memutuskan untuk berpakaian Islami dan mengenakan Jilbab. Di balik jilbab ada konsep mengenai perlindungan diri dengan berpakaian secara sopan, tidak untuk memamerkan diri atau menarik perhatian lawan jenis, serta mencegah iri hati. Islam menasihati kedua pihak, bukan hanya perempuan, untuk berpakaian sopan.

"Saat pertama kali hendak mengenakan jilbab, aku sempat merasa cemas, bertanya-tanya dalam hati apa kiranya reaksi orang melihatku." Itulah bayangan yang selalu muncul di hadapannya. Namun Keyakinan Hilary telah mengikis semua bayangan kelam itu.

"Kuingatkan diriku sendiri bahwa aku sudah mengambil sebuah komitmen, dan jilbab adalah tanda lahiriah komitmen tersebut. Sesudah mengenakannya, aku merasa sangat aman dan terlindungi. Aku merasa lebih menghargai diriku sendiri. Aku merasa telah menemukan tempatku yang sesungguhnya di dunia." Allahu Akbar. []

Aspek-Aspek Ruhaniyyah dari Puasa

(Tafsir Al-Baqarah ayat 183)


Sumber: http://www.al-ikhwan.net/?p=67

1 Oktober 2006 | 8 Ramadhan 1427 H

Allah SWT berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al Baqarah, 2:183)

"Wahai orang-orang yang beriman." : Kata ini bermakna takhshish (pengkhususan) dari Sang Maha Pencipta langit dan bumi kepada sedikit di antara makhluk-NYA yang dicintai-NYA. Maka panggilan itupun begitu lembut dan penuh kasih, dengan menyebutkan aspek kedekatan dan keakraban-NYA dengan kelompok tersebut. "Wahai orang-orang yang telah beriman." Pantaslah bahwa diriwayatkan jika para sahabat RA ketika mereka sedang berbicara atau melakukan suatu kegiatan jika mereka mendengar kata "wahai orang-orang yang telah beriman." maka mereka seketika terdiam dengan khusyu' mendengarkan apa kelanjutan firman-NYA, jika mereka telah melaksanakan perintah tersebut maka mereka bersyukur dan jika belum maka mereka berusaha untuk segera melaksanakannya.

"telah diwajibkan atasmu berpuasa" : Kata "kutiba" bermakna "furidha 'alaykum" (telah diwajibkan atas kalian semua yang telah beriman) untuk berpuasa. Kewajiban tersebut dijelaskan oleh ayat ini dan juga oleh beberapa hadits shahih, di antaranya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar ra : "Islam itu dibangun atas 5 hal, bersaksi bahwa tiada Ilah kecuali ALLAH, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan berhaji ke BaituLLAH jika memiliki kemampuan." Demikian pula bahwa para ulama salaf (terdahulu) dan khalaf (kontemporer) yang shalih telah ijma' (bersepakat) tentang wajibnya puasa Ramadhan, sehingga jika ada yang menyatakan bahwa puasa Ramadhan tidak wajib maka perkatannya itu tertolak.

"sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian" : Puasa adalah juga merupakan syariat para nabi-nabi sebelum Muhammad SAW dan iapun juga merupakan syariat orang-orang shalih dimasa terdahulu. Puasa mereka semua adalah jauh lebih berat dari puasa kita (ummat Muhammad SAW). Lihatlah bagaimana puasa nabi yang shalih Zakariyya AS yang selain tidak makan dan minum juga TIDAK BOLEH BERBICARA (QS. Maryam, 19:10) kecuali hanya boleh memberikan isyarat saja (QS Ali Imran, 3:41), demikian pula Maryam AS yang sezaman dengannya (QS Maryam, 19:26). ALLAH SWT pun menjelaskan kepada kita tentang puasanya Thaluth AS yang hanya dibolehkan berbuka hanya dengan seteguk air saja dan tidak boleh lebih (QS al-Baqarah, 2:249). Atau juga puasa nabi Daud AS yang disebut sebagai sebaik-baik puasa oleh nabi Muhammad SAW, yaitu sehari puasa dan sehari berbuka seumur hidupnya.

"mudah-mudahan kalian menjadi orang yang bertaqwa" : Puasa yang ikhlas dan benar akan mengantarkan pelakunya kepada sifat taqwa. Tidaklah setiap amal dalam Islam kecuali memiliki faidah kepada yang melakukannya, tentang shalat ALLAH SWT menyebutkan bahwa ia dapat mencegah pelakunya dari perbuatan yang keji dan munkar (QS al-Ankabut, 29:45), tentang zakat ALLAH SWT menyebutkannya sebagai untuk membersihkan (harta) dan mensucikan (hati) mereka (QS at-Taubah, 9:103), dst. Taqwa bukanlah sebuah perhentian tapi ia adalah sebuah proses yang tidak akan pernah berhenti sampai kita menghadap ALLAH SWT, hal ini digambarkan dalam hiwar (diskusi) antara 2 orang sahabat mulia yaitu Umar bin Khattab ra dan Ubay bin Ka'ab ra, kata Umar ra : "Wahai Ubay apakah taqwa itu menurutmu?" Jawab Ubay ra : "Wahai Amirul Mu'minin pernahkah anda melalui suatu jalan yang penuh dengan duri?" Maka jawab Umar ra : "Pernah." Kata Ubay ra : "Lalu apa yang anda lakukan ketika itu?" Jawab Umar ra : "Aku bersungguh-sungguh dan berhati-hati (IJTAHADTU WA SYAMMARTU)." Maka kata Ubay ra : "Itulah yang disebut taqwa."

Suami Istri Berbalas Puisi

PUISI SUAMI YANG INGIN POLIGAMI

Istriku,
Jika engkau bumi, akulah matahari
Aku menyinari kamu
Kamu mengharapkan aku
Ingatlah bahtera yg kita kayuh, begitu penuh riak gelombang
Aku tetap menyinari bumi, hingga kadang bumi pun silau
Lantas aku ingat satu hal
Bahwa Tuhan mencipta bukan hanya bumi, ada planet lain yg juga mengharap
aku sinari
Jadi..
Relakanlah aku menyinari planet lain, menebar sinarku
Menyampaikan faedah adanya aku, karna sudah kodrati
dan Tuhan pun tak marah...

PUISI BALASAN DARI SANG ISTRI

Suamiku,
Bila kau memang mentari, sang surya penebar cahaya
Aku rela kau berikan sinarmu kepada segala planet yg pernah TUHAN
ciptakan karna mereka juga seperti aku butuh penyinaran dan akupun juga
Tak akan merasa kurang dengan pencahayaanmu
AKAN TETAPIIIIIIII. .
Bila kau hanya sejengkal lilin yg berkekuatan 5 watt, jangan bermimpi
menyinari planet lain!!!
Karena kamar kita yg kecil pun belum sanggup kau terangi
Bercerminlah pd kaca di sudut kamar kita, di tengah remang-remang
Pencahayaanmu yg telah aku mengerti utk tetap menguak mata
Coba liat siapa dirimu... MENTARI atau lilin ? PLIS DEH...!!!
Diposting oleh IYA LUCU di 07:56

sumber:http://iyalucu08.blogspot.com/2008/03/puisi-suami-yang-ingin-poligami_13.html

NB: Kesalahan fatal pada puisi ini adalah penyebutan kekuatan lilin dgn 5 watt, mungkin diantara teman2 ada yg tau perumusan konversi kekuatan pancaran cahaya (yg bisa dinyatakan dgn candella atau lumen, iya tak? aku juga lupa2..) ke satuan watt??

Pengakuan Seorang Pegawai Perusahaan Obat Nyamuk

Buat pengetahuan seluruh keluarga nihh....
Dari si penulis yang kerja di Baygon.

Mudah2an artikel dibawah ini bisa bermanfaat.. .........

Agak ragu saya menulis artikel ini karena menyangkut pekerjaan yang saya
geluti, tapi sebagai orang yang sedikit banyak tahu saya merasa berdosa
bila tidak menyampaikannya. Silakan di forward bila perlu...

Seberapa sering anda memakai obat nyamuk ? Apa mereknya ? apa jenisnya?
ampuhkah ? berapa harganya ? itulah pertanyaan yang sering mucul tentang
obat nyamuk, tapi berapa banyak yang bertanya AMANKAH ?
Saya harus bilang bahwa saat ini boleh dibilang tidak ada satu pun obat
nyamuk di Indonesia yang benar2 ampuh dan AMAN.

Prinsip dasar yang harus dipahami semua orang ketika menggunakan obat
nyamuk adalah bahwa zat yang dipakai itu RACUN, dan tidak ada racun yang
benar2 aman. Saya sedih melihat iklan2 di TV dan media lain yang
menyesatkan. tahu iklan Baygon terbaru tentang Baygon biru yang tidak
bikin batuk or wanginya segar ? Itu iklan yang keterlaluan dan sangat
menyesatkan, karena seolah2 dengan menggunakan Baygon biru kita boleh
tetap berada di ruangan saat penyemprotan terjadi. Saya sudah protes
Intern tapi tidak serius ditanggapi.

Baygon mengandung 2 racun utama yaitu Propoxur dan transfluthrin .
Propoxur adalah senyawa karbamat (senyawa antaranya, MIC, pernah
menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan syaraf ratusan ribu
orang lainnya dalam kasus Bhopal di India) yang telah dilarang
penggunaannya di luar negri karena diduga kuat sebagai zat karsinogenik
sedangkan transfluthrin relatif aman hingga saat ini.

Saya pernah kerja di pabrik propoxur for more than 1.5 years so I know
much about this, saya juga pernah "mabuk" propoxur karena menyentuhnya
dengan tangan yang sudah menggunakan sarung tangan... 7 hari panas dingin
gak keruan. Kalau yang lain bagaimana ?

HIT yang promosinya sebagai obat nyamuk ampuh dan murah memang benar
bahkan sedikit lebih ampuh dari Baygon tapi sangat berbahaya karena bukan
hanya menggunakan Propoxur tapi juga DDVP atau dichlorvos.. . zat turunan
chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia. Murah
tapi berbahaya, pilih mana?

Sedangkan obat nyamuk lain seperti Baygon tutup hijau , Vape, Raid dan
Mortein memang non propoxur dan non DDVP tapi keampuhannya sangat
diragukan, mereka hanya efektif melawan nyamuk Aedes tapi berantakan saat
melawan nyamuk Culex sp (ini nyamuk malam yang sering gangguin kita).

Wangi pada obat nyamuk aerosol maupun semprot semestinya justru menjadi
indikasi bahwa kita tidak boleh berada di ruangan tsb selama bau masih
tercium, kurang lebih selama 1 jam ...

Obat nyamuk tipe lain bagaimana ? Sama saja, obat nyamuk bakar jelas
menghasilkan asap dan racun, jenis electrik pun tetap menghasilkan racun
(HIT bahkan menggunakan propoxur untuk obat nyamuk elektriknya) .
Penggunanaan obat nyamuk dengan cara dibakar atau dengan listrik harus
dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik, tidak boleh dalam ruangan
tertutup karena racun dan asap yang dihasilkan akan mengurangi proporsi
kandungan oksigen dalam ruangan.

Kalau reppelent atau penolak nyamuk seperti Autan, Sari Puspa/Soffell,
atau Lavender gimana ? For your info : Ketiganya mengandung racun bernama
Diethyltoluamide atau DEET.

DEET ini sangat korosif, Autan tidak dapat disimpan dalam wadah plastik
PVC atau besi karena dalam hitungan minggu akan mengikis lapisannya.
Bayangkan bila itu kena kulit kita ? Jadi sekali lagi telah terjadi
pembohongan publik lewat iklan anti nyamuk yang lembut bagi kulit, mana
mungkin zat yang jelas2 merusak kulit dapat merawat kulit, bahkan setelah
ditambahi embel2 menggunkan Aloe Vera atau zat pelembab lain tetap saja
berbahaya, jangan gunakan pada kulit yang sensitif atau anak di bawah usia
2 tahun.

Jadi gimana ? Back to nature, kalau malam pakai kelambu, kalau siang pakai
tangan or raket listrik. Obat nyamuk hanya digunakan bila gangguan memang
sudah tak terkendali atau melebihi batas toleransi dan GUNAKAN DENGAN CARA
YANG AMAN..... jangan pernah berfikir racun itu aman.....beberapa memang
ampuh tapi tak ada yang benar2 aman... pilihlah yang efek racunnya paling
kecil, jika sekedar untuk mengendalikan (bukan membasmi, sebab kalau
nyamuk habis maka selesai pula lah pekerjaan orang2 seperti saya) nyamuk
maka pilihan terbaik adalah Baygon Tutup hijau (racunnya transfluthrin dan
Cyfluthrin) Vape or Mortein, kalau perlu mengendalikan kecoa maka Baygon
selain tutup hijau dan Mortein adalah pilihan terbaik. Kalau obat nyamuk
bakar sih hampir sama semua... obat nyamuk elektrik pilihannya ada pada
Baygon or Vape, sedangkan lotion penolak nyamuk antara Sari Puspa or !
Autan (kandungan DEET 13 dan 12.5 , sedangkan Lavender hingga 15).

Semuanya terserah anda ..........
Cool Blue Outer Glow Pointer